Pulau Penyengat Jadi Ikon Pariwisata Halal dan Ekonomi Kreatif

Menparekraf Sandiaga Uno dan Gubernur Kepri Ansar Ahmad sedang melihat kitab-kitab lama di Masjid Raya Sultan Riau, Pulau Penyengat, Sabtu (22/1/2022).

TANJUNGPINANG,RADARSATU.com – Menparekraf RI Sandiaga Uno didampingi mengakhiri kunjungan kerjanya dengan berkunjung ke Pulau Penyengat, Tanjungpinang, Sabtu (22/01/2021).

Sandiaga didampingi langsung oleh Gubernur Kepri Ansar mengunjungi Mesjid Raya Sultan Riau dan berziarah ke makam Engku Putri.

Sandiaga yang baru pertama kali menginjakkan kakinya di Pulau Penyengat mengaku sangat terkesan dengan kandungan nilai-nilai sejarah, budaya, dan spiritualitas yang ada.

Setibanya di Masjid Raya Sultan Riau, Sandiaga bersama Ansar langsung menunaikan ibadah shalat sunah dan melihat berbagai kitab-kitab lama yang tersimpan di dalam masjid.

“Ini adalah salah satu ikon pariwisata halal yang kita kedepankan dan ternyata produk-produk ekonomi kreatifnya punya potensi untuk kita kembangkan,” kata Sandiaga,” Sabtu (22/1/2022).

Menurut Sandiaga, Pulau Penyengat sebagai pariwisata halal tidak terlepas dari fakta bahwa Penyengat pernah menjadi pusat pemerintahan Kerajaan Riau-Lingga. Sehingga hal itu bisa menjadi aspek sejarah religi yang kuat.

Sandiaga dalam kunjungannya kali ini pun menyempatkan mencoba berbagai panganan khas Pulau Penyengat seperti air dohot, deram-deram, dan nasi dagang. Ia juga menerima kerajinan tangan karya GenPi Kepri yaitu pajangan cogan, tanjak, dan kaos bergambar Masjid Sultan Riau.

 

Menparekraf Sandiaga Uno menaiki becak motor Bengat (Becak Penyengat) bersama Gubernur Ansar Ahmad, Sabtu (22/1/2022).

Tidak hanya itu, Sandiaga dengan Ansar yang selama di pulau Penyengat menaiki bentor (becak motor) juga memberikan nama baru untuk bentor di Penyengat dengan nama Bengat, yang merupakan kepanjangan dari becak Penyengat. Nama itu dipilih Sandiaga untuk memperkuat branding kendaraan andalan para turis di pulau Penyengat.

Kedepannya, Sandiaga memproyeksikan akan mengembangkan Pulau Penyengat sesuai dengan prinsip 3S, yaitu Spritual, Serenity, and Sustainability.

“Kita ingin wisatawan nusantara bisa menikmati kekayaan sejarah yang ada disini, saya sangat yakin dengan potensi pariwisata yang ada di Kepulauan Riau bisa dimanfaatkan secara maksimal,” tuturnya.

Sementara itu, Ansar mengungkapkan jika Pemprov Kepri sudah merencanakan berbagai penataan untuk memperindah Pulau Penyengat.

Diperkirakan anggaran yang akan dihabiskan berkisar Rp 130 miliar. Saat ini pun Islamic Development Bank sudah memberikan bantuan Rp 15 miliar untuk penataan Pulau Penyengat.

“Semoga ketika pak menteri nanti berkunjung lagi ke Pulau Penyengat sudah jauh lebih indah dari yang sekarang,” harapnya.

Tampak  mendampingi kunjungan ke pulau Penyengat yaitu Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepri Buralimar, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Kepri Juramadi Esram, Kepala Dinas Pariwisata Kota Tanjungpinang Meitya, dan sejumlah pejabat lainnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *