Festival Indera Sakti Pulau Penyengat, Ajang Merawat Khazanah Melayu 

Acara pembukaan FIS 2024. (Foto; Yuki Vegoeista)

TANJUNGPINANG, RADARSATU.COM – Festival Indera Sakti (FIS) 2024 di Pulau Penyengat Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri) pada 25-27 April 2024, jadi ajang merawat khazanah bumi Melayu.

Kegiatan yang mengusung tema “Negeri Sakti Tanah Bertuah” ini resmi dibuka oleh Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad, Kamis (25/04).

“Indera Sakti bukanlah sembarangan nama. Namun hadir sebagai simbol kebesaran, kesatuan, dan semangat dalam menjaga khazanah budaya Melayu di Pulau Bertuah ini,” kata Ansar Ahmad.

“Oleh karena itu, kegiatan ini bernama Festival Indera Sakti 2024. Tujuannya menjaga harkat dan martabat Melayu yang para pendahulu perjuangkan,” tambahnya.

Berbagai penampilan budaya turut tersaji dalam acara pembukaan. Mulai dari teater makyong, Gurindam 12, Tari Zapin, Boria, Silat, Kompang, Musik Ghazal, Pawai Budaya, hingga Pertunjukan Seni Delegasi dari 3 provinsi dan 2 negara.

Di antara 3 provinsi dan 2 negara tersebut terdiri dari Provinsi Riau, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Singapura, dan Malaysia.

Berbagai penampilan itu sontak berbalas riuh dan tepuk tangan masyarakat yang hadir di pulau bersejarah tersebut.

Selain pertunjukan budaya, terdapat juga bazar kuliner serta UMKM yang turut serta dalam kegiatan ini.

Terdapat juga artis dari Malaysia, Dr. Salva, dan Artis Kajol turut memeriahkan acara ini.

Bahkan, kedatangan Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad, di balai adat Pulau Penyengat langsung bersambut dengan tarian zapin Melayu oleh siswi SMP Negeri 9 Pulau Penyengat.

Masyarakat dari berbagai kalangan pun turut tumpah ruah memeriahkan festival budaya ini.

Di waktu yang sama, Gubernur Kepri, Ansar Ahmad juga sempat memberikan bantuan hibah sebesar 200 juta rupiah untuk pembangunan budaya.

“Kegiatan ini merupakan ajang yang ideal untuk mengapresiasi para seniman, budayawan, dan kreator seni yang berdedikasi untuk melestarikan dan mengembangkan kebudayaan Melayu di Provinsi Kepulauan Riau,” ucapnya.

Ansar mengaku bahagia acara tersebut dapat terlaksana. Menurutnya, FIS 2024  bukanlah sekadar sebuah peristiwa kolektif yang berlalu begitu saja.

“Saya mengajak semua untuk mensyukuri dan melestarikan legasi budaya Melayu. Menjaga kerukunan antar-manusia yang berbudaya, dan berbagi kebahagiaan ini dengan dunia,” tutupnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *