Dua Rumah Warga Roboh Diterjang Gelombang dan Angin Kencang

LINGGA, – – Dua rumah warga di wilayah RT.001/RW.005 Kampung Boyan, Desa Batu Berdaun, Kecamatan Singkep hancur dihantam gelombang pasang air laut yang disertai angin kencang.

“Kejadian roboh nya rumah kami tadi malam sekitar pukul 01.00, minggu 18/06 malam Senin bermula dari pukul 21.00 wib saat air pasang penuh,” kata salah satu pemilik rumah bernama Roipah.

Roipah (54) janda dari 6 anak yang kesehariannya bekerja sebagai pembantu rumah tangga (PRT) dengan besar rumah permanen 7×14 ditafsir kerugian mencapai ratusan juta rupiah.

“Berhubung sekarang saya tidak punya rumah lagi, mahu tidak mau sekarang saya menumpang di rumah anak saya dulu,” ucapan Roipah, Senin (18/06) siang.

Musibah serupa juga di alami Iwan (40) bersama Ibu dan adiknya, mereka terpaksa harus tidur di lapangan terbuka sejak Minggu (18/06) malam akibat rumahnya hancur dihantam gelombang.

“Saat ini saya tinggal bersama ibu dan adik saya yang cacat mental, saya bekerja serabutan sekaligus menjadi tulang punggung keluarga, saat kejadian rumah kami hancur dihantam gelombang pasang air laut tadi malam tidak tahu lagi berpikir harus kemana, makanya kami tidur di lapangan terbuka”, papar Iwan.

Berkat inisiatif serta kerja sama yang dilakukan RW setempat dan beberapa warga sekitar, akhirnya rumah yang terkena musibah tersebut dapat terbangun lagi. Namun tidak seperti sedia kala.

“Walaupun hanya ala kadar rumah kami sudah dibangun lagi, walaupun hanya sifatnya untuk dapat berteduh saja,” katanya.

Beberapa perwakilan tokoh masyarakat setempat ikut bicara, sejak dibangun pemecah ombak yang berlokasi di wilayah pantai Dabo Lama, hampir setiap tahunnya wilayah pantai Kampung Boyan ini dilanda musibah Irosi pantai akibat hantaman gelombang.

“Kejadian seperti ini sudah setiap tahun belakangan, boleh dikatakan setiap tahun sejak dibangun pemecah ombak yang kita juga tidak tahu proyek itu sudah selesai atau masih berlanjut sampai ke pesisir pantai pemukiman kami,” ungkapnya.

Dengan kejadian itu, beberapa tokoh masyarakat setempat sangat berharap kepada pemerintah, khususnya pemkab Lingga agar benar-benar memperhatikan secara serius mnegenai pembuatan proyek pemecahan ombak yang sekaligus menjadi pencegah terjadinya Irosi pantai.

“Dan minta keseriusan menanggapi permasalahan ini secara sigap dan tanggap,” pintanya.

Laporan : Agus Salim

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *