Disdik Riau Kembali Buka Seleksi Guru SMA Plus Gelombang Kedua, Ini Syaratnya

Ilustrasi guru. foto. dok. mediacenter.riau.go.id

PEKANBARU, RADARSATU.COM – Dinas Pendidikan Provinsi Riau kembali membuka seleksi guru di SMA plus Provinsi Riau. Ini merupakan seleksi gelombang kedua. Sebab sebelumnya seleksi yang sama sudah dibuka oleh Dinas Pendidikan Riau.

“Karena seleksi awal tidak mencukup guru yang dibutuhkan, maka pihaknya akan membuka gelombang kedua seleksi guru SMAN Plus Riau dalam waktu dekat,” kata Koordinator Widyaiswara Disdik Riau yang juga Ketua Pelaksana Seleksi SMAN Plus Riau, Muhammad Yuzar M Pd, Jum’at (26/4/2024).

Sesuai jadwal yang sudah disusun oleh Disdik Riau, untuk pendaftaran penerimaan guru SMA Plus pada gelombang ke 2 dibuka mulai hari ini, 25 April hingga 12 Mei 2024. Kemudian Seleksi Administrasi mulai tanggal 13 Mei sampai 14 Mei 2024.

“Hasil hasil seleksi administrasi akan kita umumkan pada 15 Mei 2024 mendatang,” ujarnya.

Bagi yang lulus kata Yuzar, maka peserta bisa mengikuti tahapan selanjutnya. Yakni Uji Kemampuan Akademis CBT yang akan digelar pada tanggal 18 Mei sampai 19 Mei 2024 dan hasilnya akan diumumkan pada 21 Mei 2024.

Kemudian lanjut psikotest tanggal 23 Mei 2024, Wawancara dan praktik mengajar tanggal 24 Mei sampai 26 Mei 2024.

“Hasil akhir siapa saja yang diterima akan diumumkan pada 31 Mei 2024,” katanya.

Yuzar menjelaskan, untuk kriteria guru yang bisa ikut dalam seleksi ini, diantaranya adalah guru PNS pada SMA dan SMK Negeri se Provinsi Riau dengan masa kerja minimal 5 Tahun.

“Minimal lulusan S1 Pendidikan, linier dengan mata pelajaran yang diampuh,” ujarnya.

Selain itu, kata Yuzar, peserta yang ingin ikut seleksi guru SMA Plus ini, usia maksimal 40 tahun pada saat mendaftar dan mampu menggunakan TIK dalam melaksanakan tugas dan pengembangan profesi.

“Kemudian sehat Jasmani dan Rohani dibuktikan surat keterangan dari Dokter Puskesmas atau Rumah Sakit,” katanya.

Sementara untuk tahapan seleksi, dimulai dari seleksi administrasi, pemeriksaan dokumen dan formulir pendaftaran. Kemudian lanjut seleksi Tes Akademis, Computer Based Test (CBT).

“Kemudian psikotes, wawancara dengan panitia seleksi dan seleksi praktik mengajar. Jadi peserta diberikan kesempatan untuk mendemonstrasikan bagaimana mengajar dihadapan panitia,” katanya.

Sebagai informasi pada seleksi gelombang pertama lalu, dari 74 orang yang mendaftar, hanya 5 orang saja yang diterima. Artinya ada 69 peserta yang gugur.

Jumlah peserta yang lulus seleksi dengan kebutuhan guru yang dibuka seleksinya jauh dari target. Sebab yang dibutuhkan sebanyak 44 orang guru untuk mengajar 18 mata pelajaran.

Penulis: PatrisonEditor: Oktarian

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *