314 Rumah Warga Mendapat Saluran Air Bersih Gratis dari Perumda Tirta Mulia Karimun

Bupati Karimun, Aunur Rafiq saat memberikan kata sambutan pada acara bantuan penyambungan baru air bersih secara gratis kepada warga. (Foto: Riandi/Radarsatu.com).

KARIMUN, RADARSATU.COM – Sebanyak 314 Rumah Warga di Karimun mendapatkan bantuan penyambungan baru air bersih secara gratis dari Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Mulia Karimun, Selasa (16/1).

Direktur Perumda Tirta Mulia Karimun, Heri Budiarto mengatakan, bantuan itu merupakan program hibah air minum perkotaan sambungan rumah (SR) gratis untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di kawasan Sungai Lakam Barat, Karimun.

“Pemerintah mencanangkan target universal 100 persen, ini menjadi program kerjasama pemerintah pusat dan daerah. Untuk target itu dilakukan melalui program hibah air minum ini. Total jumlah pelanggan kita saat ini mencapai 9.424 sambungan rumah, terhitung selama delapan tahun terakhir,” katanya.

Menurutnya, pemenuhan kebutuhan air bersih menjadi hal yang paling krusial. Untuk itu, manfaat program yang dijalankan melalui kerja sama dengan dinas PUPR itu dapat dirasakan masyarakat secara langsung.

“Air bersih harus tersedia dalam kuantitas dan kualitas yang memadai, sehingga Perumda harus terus berinovasi dalam menjawab tantangan ke depan,” ujarnya.

Heri menjelaskan, program hibah air minum meliputi wilayah perkotaan dan pedesaan. Perumda mencatat, jumlah sambungan rumah gratis baik perkotaan dan pedesaan sebanyak 675 sambungan rumah (SR).

“Masing-masing 314 sambungan hibah air minum perkotaan di Telaga Tujuh, Kuda Laut dan Telaga Timah dan Pedesaan 361 rumah di Sungai Huluh, Batu Limau, Tebias, Parit dan Pulau Moro,” jelasnya.

Sementara itu, Bupati Karimun Aunur Rafiq memastikan pada tahun 2024 ini optimalisasi sambungan baru akan dilakukan terhadap 300 rumah warga. Menurutnya, pemenuhan kebutuhan air bersih ini harus dilakukan secara bertahap, apalagi kondisi pompa belum cukup optimal untuk mendistribusikan air hingga ke rumah-rumah masyatakat.

“Program ini tidak bisa sekaligus, karena pembangunan lain harus tetap juga kita perhatikan seperti infrastruktur. Pompa yang ada hanya bisa 150 liter per detik dari kebutuhan hingga 250 liter per detik. Maka dari itu kita akan terus dorong program ini ke depan,” tambahnya.

Penulis: HarryEditor: Riandi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *