KARIMUN – – Pemerintah Kabupaten Karimun menerima bantuan Ambulance Laut dari Unit Pengumpulan Zakat (UPZ) PT Timah Tbk wilayah operasi Kepulauan Riau dan Riau.
Ambulance Laut bermesin 3x 250 PK itu disiapkan untuk operasional pengangkutan pasien antar pulau dari kalangan tidak mampu di wilayah Kabupaten Karimun.
Penyerahan langsung diserahkan General Manager PT Timah Tbk wilayah operasi Kepri dan Riau Adam Darmawan kepada Bupati Karimun Aunur Rafiq di Gedung Nasional Karimun, Rabu (3/6/2020) kemarin.
General Manager PT Timah Tbk wilayah operasi Kepri dan Riau Adam Darmawan mengatakan, PT Timah melalui CSR dan UPZ Baznas selalu siap membantu dan mendukung Pemerintah Daerah Kabupaten Karimun.
“Bantuan ambulance laut ini berasal dari pengumpulan Zakat Profesi karyawan PT Timah. Kita harapkan bantuan ini bisa bermanfaat dan membantu Pemerintah Kabupaten Karimun dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat,” kata Adam.
Selain dari bantuan ambulance laut ini, pihaknya juga akan membantu operasionalnya. Untuk tahap awal akan membantu sebesar Rp300 juta. Adam memperkirakan anggaran operasional ambulans laut tersebut per tahunnya membutuhkan sekitar Rp 1,3 miliar.
Sementara itu, Bupati Karimun Aunur Rafiq dalam penyerahan tersebut sangat berterimakasih kepada kepada PT Timah yang telah menyumbangkan ambulance laut sebagai sarana kesehatan masyarakat.
“Kita ucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada PT Timah atas bantuan ambulance laut sebagai sarana kesehatan masyarakat. Semoga para muzakki di keluarga besar PT Timah selalu dilapangkan rezekinya,” ujarnya.
Rafiq menjelaskan, untuk operasional ambulance laut nanti akan menggunakan anggaran bersama dari Pemerintah Kabupaten Karimun, PT Timah, Baznas Provinsi Kepri dan Baznas Kabupaten Karimun.
“Untuk anggaran operasionalnya kita akan bergotong royong bersama Baznas dan Pt Timah,” jelasnya.
Rafiq menambahkan, ambulance laut ini akan dioperasionalkan untuk membantu transportasi pasien -pasien dari keluarga kurang mampu yang berada di pulau- pulau sekitar Karimun.
“Ini untuk mengangkut pasien dari kalangan kurang mampu, jadi bukan untuk seluruh masyarakat. Apabila mereka mampu tidak bisa. Sementara untuk pengelola nantinya akan dikelola langsung oleh Baznas Karimun,” tambahnya. (Riandi)
