Daerah  

Pemda Kuansing Dongkrak Ekonomi Masyarakat Melalui UMKM

KUANSING, RADARSATU.COM – Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) mendongkrak ekonomi masyarakat dengan memberikan dukungan dan meningkatkan UMKM.

Melalui program Bupati Kuansing Andi Putra dan Wakil Bupati Kuansing Suhardiman Amby, pemerintah memberikan perhatian khusus untuk memajukan UMKM dibidang batik yang ada di Kuansing.

Kepala Dinas Koperasi Perdagangan dan Perindustrian (Kopdagrin) Kuansing, Azhar mengatakan, tahun anggaran 2022 mendatang, pihaknya kembali akan melakukan pelatihan membatik di empat Kecamatan.

Adapun empat kecamatan tersebut diantaranya, Kecamatan Kuantan Mudik, Pangean, Singingi dan Kecamatan Cerenti, dengan jumlah masing-masing 60 orang per Kecamatan.

“Empat kecamatan ini menjadi prioritas kita, namun untuk pelaksanaannya setelah pandemi COVID-19. Jika pandemi berakhir pada tahun ini, tentu pelatihan membatik bisa dilaksanakan. Kita juga sangat berharap agar Pandemi ini berakhir dan aktivitas masyarakat dapat kembali normal,” katanya.

Azhar menjelaskan, usaha batik di Kuansing saat ini sudah semakin maju dan berkembang dengan pesat. Dengan demikian, hal tersebut tentunya membuka peluang usaha akan semakin berkembang.

Di Kabupaten Kuansing saat ini sudah memiliki 16 kelompok usaha batik. Di Kecamatan Gunung Toar ada 7 kelompok, Kuantan Tengah 5 kelompok, Singingi sebanyak 3 kelompok dan Kecamatan Pangean sebanyak 1 kelompok.

“Bukan hanya itu, lonjakan daya beli juga terjadi mencapai 300 persen, bahkan sudah ada yang inded sebanyak 2000 lembar. Kondisi seperti ini akan terjadi selama enam bulan kedepannya. Kita memprediksikan kalau ada yang memesan batik Kuansing, harus menunggu 6 bulan lagi, karena pada saat itu baru bisa normal kembali,” jelasnya.

Azhar menambahkan, sebenarnya ada dua sisi yang tertuang dalam Batik, yakni mendongkrak UMKM yang ada di Kuansing, mencintai tradisi dan budaya Kuansing yang tertuang di motif batik itu sendiri.

Terkait harga yang dinilai cukup tinggi, Azhar menyebutkan sangat tergantung dari jenis kain dasar dari batik tulis tersebut. Jika jenis kain prima, berupa batik cap seharga Rp 150.000 – 200.000, jika jenis kain prima, berupa batik tulis seharga Rp 250.000, jika Anda Semi Sutra seharga Rp 400.000 – Rp. 500.000.

“Jadi sebenarnya, untuk patokan harga Batik Kuansing, sangat tergantung pada dasar kainnya dan keruwetan pengerjaannya. Sedangkan untuk bahan baku kain, kita datangkan dari Sumatera Barat dan Pulau Jawa,” tambahnya.

Sementara itu, salah satu pembatik di Kuantan Tengah, khususnya kelompok batik Pinang Becabang, Tari mengatakan, dengan adanya batik ini dapat meningkatkan kualitas ekonomi rumah tangga dan menambah penghasilannya

“Sebelum kenal batik ini saya hanya penjahit yang membuka usaha di rumah. Namun, setelah mendapatkan pelatihan batik, saya dapat mengembangkan usaha saya dengan membuat batik sendiri yaitu batik Pinang Becabang.

“Untuk pemesan batik bisa langsung menjahit sesuai model dan selera yang mereka inginkan. Pemesan atau pelanggan pun tidak perlu jauh jauh mencari tempat jahit lagi. Jika ingin memesan bisa menghubungi nomor telepon 0853 5593 9679,” ujarnya.

Penulis: Sartika Isniwati
Editor: Riandi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *