Tips Atasi Anak yang Kecanduan Game Online

TANJUNGPINANG, RADARSATU.com – Dunia anak-anak merupakan dunia bermain. Maka merupakan hal yang wajar jika anak-anak sangat menyukai waktu bermain.

Bermain tidak hanya kegiatan yang bersifat hiburan tetapi juga dapat menambah wawasan seperti melatih kemampuan bahasa, melatih logika, melatih kerjasama, mengembangkan imajinasi dan stimulasi otak.

Tidak dapat dipungkiri pada masa modern ini, anak-anak banyak menggemari game online yang sangat beragam jenisnya. Game online merupakan salah satu bentuk hiburan digital berbasis internet yang sangat diminati, dan menjadi tren gaya hidup yang sangat disukai berbagai kalangan termasuk anak-anak.

Psikolog anak dan remaja, Fara Ulfa menjelaskan, game online memiliki dampak positif apabila dimainkan sewajarnya.

“Game online juga memiliki beberapa manfaatnya, seperti melakukan pemecahan masalah, bertukar dan belajar bahasa, melatih jiwa berkompetisi dan strategi,” katanya, Sabtu (19/6/2021).

Selain itu, Fara Ulfa juga menjelaskan game online memiliki dampak negatif bagi anak apabila sudah sampai adiksi atau kecanduan bermain game online.

“Game online menjadi dampak negatif ketika anak sudah sampai adiksi atau kecanduan, yang tidak lagi berfungsi dengan aspek kehidupan yang lain, jadi yang dia ingat hanya bermain game saja,” ujarnya.

Fara Ulfa juga menjelaskan pandemi Covid-19 meningkatkan waktu anak untuk bermain game sehingga mengakibatkan anak kecanduan terhadap game online.

“Memang selama pandemi ini makin banyak ya anak-anak ke arah-arah kecanduan game online. Karena sekolah dari rumah anak-anak semakin kurang kegiatan yang lebih terstruktur dan memiliki aturan, ketika pandemi kegiatan terstruktur itu jadi hilang” jelas Fara Ulfa.

Sehingga menurutnya, anak-anak cenderung mengisi waktu mereka yang tidak jelas tadi ke hal-hal yang mereka sukai seperti game dan bermain karena tidak keluar rumah.

Fara Ulfa menyebutkan kondisi anak yang sudah adiksi atau kecanduan terhadap game online. Menurutnya, apabila anak sudah kecanduan game online anak akan lalai atau tidak lagi melakukan fungsi kehidupan yang lain.

“Adiksi terhadap game online itu terjadi apabila anak lalai atau tidak lagi melakukan fungsi kehidupan yang lain, misalnya jadi ga mau mandi, terus ga mau makan, ga mau sekolah online, ga mau mengulang pelajaran, dan menarik diri dari interaksi sosial, jadi di kamar terus gitu kan, lebih malas”

Fara Ulfa juga memberikan tips kepada orang tua yang sedang memiliki anak yang sudah kecanduan bermain game online. Fara Ulfa menjelaskan orang tua memiliki peran penting terhadap aktivitas dan kegiatan anak yang dilakukan selama pandemi, sehingga menurutnya orang tua harus membuat aturan yang jelas kepada anak.

“Tipsnya adalah orang tua harus membuat aturan yang jelas, dalam mengatur kegiatan sehari-hari, untuk anak yang lebih kecil, orang tua mengarahkan anaknya, misalnya bangun tidur apa, mandi, jam berapa sekolah online, dan dampingi anak selama kelas online, isi waktu luang anak yang lebih positif” sebut Fara Ulfa.

Lanjutnya, waktu luang yang positif itu bisa untuk bermain bersama anak, permainan-permainan yang lebih menguatkan karakter apabila ingin mengurangi adiksi atau kecanduan game online, seperti bermain ular tangga atau ludo yang bisa dilakukan oleh satu keluarga atau bisa melakukan aktivitas lain seperti mencoba hobi baru dan juga berolahraga.

(Ravi)
Editor: Patar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *