Ekonomi Kepri 2020 Minus 3,80 Persen Akibat COVID-19

TANJUNGPINANG,RADARSATU.COM – BPS mencatat perekonomian Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) pada tahun 2020 mengalami kontraksi 3,80 persen, setelah pada tahun 2019 mampu tumbuh sebesar 4,84 persen.

Bila dilihat dari sumber kontraksi ekonomi Kepri 2020 dibanding 2019, kategori konstruksi memberikan andil kontraksi terbesar yaitu -1,19 persen, diikuti perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor sebesar -1,08 persen, dan penyediaan akomodasi makan minum sebesar -0,97 persen.

“Secara umum, struktur ekonomi pada tahun 2020 tidak jauh berbeda dibanding tahun sebelumnya. Struktur ekonomi menurut pengeluaran didominasi oleh komponen PMTB sebesar 43,72 persen, diikuti oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 42,88 persen, Net Ekspor sebesar 7,22 persen, dan Konsumsi Pemerintah sebesar 5,88 persen,” kata Kepala BPS Kepri Agus Sudibyo di Tanjungpinang, Rabu (10/2/2021).

Sementara itu, kata Agus, perekonomian Kepri triwulan IV-2020 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya juga mengalami kontraksi sebesar -4,46 persen, di mana pada triwulan IV-2019  mampu tumbuh sebesar 5,02 persen.

“Struktur ekonomi Kepri pada triwulan IV-2020 masih didominasi oleh industri
Pengolahan (42,38%), konstruksi (19,53%), dan pertambangan dan penggalian (11,43%),” kata Agus Sudibyo.

Namun demikian, lanjut Agus, ekonomi Kepri triwulan IV-2020 tumbuh sebesar 4,53 persen bila dibandingkan triwulan III-2020.

Pada triwulan ini sebagian besar kategori lapangan usaha mengalami pertumbuhan kecuali kategori Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang, Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial, serta Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor.

Kategori yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah Jasa Lainnya sebesar 69,36
persen, diikuti Jasa Perusahaan sebesar 45,31 persen.

“Andil pertumbuhan terbesar disumbangkan oleh kategori Konstruksi sebesar 1,35 persen, diikuti oleh kategori Industri Pengolahan sebesar 1,31 persen, dan kategori Pertambangan dan
Penggalian sebesar 1,30 persen,” ungkap Agus.

Dalam lingkup regional, PDRB Kepulauan Riau triwulan IV-2020 memberikan kontribusi sebesar 7,67 persen terhadap PDRB Pulau Sumatera.

(Mn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *