Indeks

Bintan Lagoon Resort Tutup, Dispar Kepri Lapor Menteri Pariwisata

TANJUNGPINANG, – – Pemprov Kepri melalui Dinas Pariwisata (Dispar) melaporkan ke Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bahwa Bintan Lagoon Resort (BLR) di Lagoi, Kabupaten Bintan, tutup karena merugi dalam dua tahun terakhir imbas kunjungan sepi.

“Sudah dilaporkan ke Kemenparekraf, salah satu destinasi wisata andalan di Kabupaten Bintan berhenti beroperasi,” ujar Kepala Dispar Provinsi Kepri, Buralimar, Senin (10/8/2020).

Buralimar menyebut Menteri Pariwisata Wishnutama Kusubandio prihatin atas penutupan BLR, karena berdampak pada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sekitar 500 karyawan.

Dalam waktu dekat, kata Buralimar, Menpar akan mengundang pelaku usaha wisata di Lagoi, Nongsa (Batam), dan Dispar Provinsi Kepri untuk membahas nasib pariwisata di tengah wabah COVID-19.

“Kami masih menunggu undangan Kemenpar,” ucapnya.

Dia tidak menampik, jika kondisi perusahaan semakin terpuruk pasca dilanda pandemi COVID-19.

Pun ia berharap, jangan ada lagi objek atau destinasi wisata di Lagoi yang tutup, meskipun tidak sedikit pelaku usaha wisata di kawasan itu mengeluhkan kunjungan sepi karena kondisi COVID-19.

Maka itu, pihaknya meminta agar Kemenparekraf mendorong Kemenkumham segera membuka akses masuk wisman ke Lagoi, dengan merevisi Permenkumham Nomor 11 Tahun 2020 tentang Larangan Sementara Orang Asing Masuk/Transit ke Indonesia.

Dengan begitu, katanya, kawasan wisata Lagoi tidak redup atau mati suri. Kawasan wisata lainnya yang turut diusulkan segera dibuka, yakni Nongsa di Batam.

Apalagi dua kawasan wisata ini jadi pilot project Kemenparekraf, karena jauh dari pemukiman warga, danmemiliki pelabuhan sendiri, sehingga buat sementara waktu wisman tidak tidak perlu ke kota.

“Protokol kesehatan sangat ketat, sehingga dua kawasan wisata ini kami nilai sudah layak untuk dibuka bagi WNA,” tuturnya.

Lebih lanjut, Buralimar juga menyebut negara tetangga, Singapura sedang memantau perkembangan COVID-19 di Provinsi Kepri guna mempertimbangkan membuka akses keluar bagi warga negaranya.

“Kunjungan wisman ke daerah kita sangat bergantung dengan Singapura. Selain jadi penyumbang kunjungan terbesar, juga sebagai pintu masuk wisman berbagai negara di dunia ke Provinsi Kepri,” jelasnya.

(Mn)

Exit mobile version