Indeks

Sekolah Negarawan PP HIMA PERSIS: Kader Kepri Terima Penghargaan Peserta Terjauh

Angga Hardika Saputra (kiri) saat menerima Doorprize dari Musthafa Bayyin (kanan). (Foto: Yuki)

TANJUNGPINANG, RADARSATU.COM – Pimpinan Pusat Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam (PP HIMA PERSIS) sukses menggelar Sekolah Negarawan, sebuah program pendidikan politik yang ditujukan bagi seluruh kader di tingkat nasional.

Kegiatan yang berlangsung dari tanggal 2 hingga 4 Agustus 2024 ini mengusung tema “Ulul Albab dan Transformasi Politik Hima Persis dalam Menyongsong Masa Depan Politik di Indonesia,” bertujuan membentuk kader ulama negarawan dan negarawan yang ulama.

Ketua Umum PP Hima Persis, Ilham Nurhidayatullah, dalam sambutannya menekankan bahwa program ini merupakan wujud nyata komitmen Hima Persis dalam mencetak kader-kader yang mampu berperan sebagai negarawan dengan dasar keilmuan Islam yang kuat.

“Sekolah Negarawan ini adalah bukti nyata komitmen kami untuk melahirkan kader-kader yang mampu berperan sebagai negarawan, dan negarawan yang memiliki dasar keilmuan Islam yang kuat,” ujarnya.

Program ini diikuti oleh berbagai Pimpinan Wilayah Hima Persis dari seluruh Indonesia, termasuk PW Hima Persis Kepulauan Riau yang mengirimkan salah satu kader terbaiknya, Angga Hardika.

Angga mendapatkan door prize sebagai peserta terjauh, setelah menempuh perjalanan selama 12 jam dari Kepulauan Riau.

“Alhamdulillah, saya sangat senang dengan pemberian door prize ini. Kesenangan bukan hanya dilihat dari isinya, namun juga dari niat sebagai bentuk apresiasi terhadap Pimpinan Wilayah yang jaraknya cukup jauh dari lokasi kegiatan,” ujar Angga.

Ia juga menyampaikan bahwa perjalanan panjangnya terbayarkan dengan ilmu yang didapatkan selama kegiatan tersebut.

“Berbagai pikiran, berbagai wilayah, dan berbagai karakter menyatu di dalam forum. Banyak hal yang bisa didapatkan untuk diimplementasikan pada masing-masing wilayah nantinya,” tambahnya.

Dalam salah satu sesi diskusi, Angga mengajak seluruh peserta untuk lebih fokus pada persoalan wilayah pesisir, yang menurutnya sering terabaikan.

“Sekarang ini banyak yang fokus pada persoalan di daratan, namun jangan sampai lupa bahwa persoalan wilayah pesisir juga harus menjadi atensi bagi kita semua, salah satunya adalah RUU Daerah Kepulauan yang sampai hari ini masih simpang siur di Senayan,” tutup Angga.

Exit mobile version