Indeks

Matikan Kebun Warga, Kontraktor Polder Sri Katon Tanjungpinang Angkat Bicara

Suasana pekerjaan proyek di jln. Sri Katon Tanjungpinang (Foto: Yuki Vegoeista)

TANJUNGPINANG, RADARSATU.COM –PT Bangun Cipta selaku kontraktor pelaksana penanggulangan banjir atau polder di Jalan Sri Katon, Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri) merespon keluhan warga soal kebun yang mati.

Matinya kebun warga itu merupakan dampak dari penimbunan lahan pada proyek tersebut.

Humas PT Bangun Cipta, Indra menyebut, pihaknya telah melakukan koordinasi berkali-kali bersama pemilik lahan sebelum proyek berjalan.

Komunikasi itu agar pihak yang memiliki lahan memahami perihal aktivitas tersebut.

“Pihak kami sudah melakukan koordinasi kepada pihak yang punya lahan tersebut. Koordinasi itu untuk sosialisasi yang membuat pihak pemilik lahan memahami apa yang akan kami lakukan dalam pelaksanaan proyek ini,” katanya.

Selain berkoordinasi, Indra mengungkapkan, pihak pemilik lahan juga telah menandatangani surat pernyataan dan kesediaan.

Termasuk juga tidak akan menuntut bila terdapat dampak dari pembangunan itu.

“Pemilik lahan tersebut sudah menyatakan kesediaannya agar lahan mereka ditimbun demi pembangunan proyek,” ungkap, Indra.

Surat pernyataan tersebut berisi beberapa poin yakni:

1. Tidak melakukan kegiatan apapun di atas tanah timbunan tanpa sepengetahuan dari pihak pemilik pekerjaan selama selang waktu 10 tahun, hingga 31 Desember 2034.

2. Tidak akan menuntut ganti rugi apapun terkait kerusakan yang timbul akibat pekerjaan penimbunan lahan.

3. Menyatakan tidak ada pemungutan biaya untuk hasil timbunan di tanah tersebut.

4. Apabila di kemudian hari terjadi proses hukum, maka hal tersebut bukan merupakan tanggung jawab pemilik pekerjaan dan kontraktor.

Adanya surat ini membuktikan bahwa pihak proyek telah melakukan koordinasi sebelum melakukan penimbunan tanah.

Sebelumnya, sejumlah warga mengeluhkan dampak dari proyek tersebut. Satu di antaranya ialah perihal kebun durian yang mati.

“Kebun tersebut merupakan salah satu mata pencaharian utama bagi warga setempat,” ucap, Sutinah sang pemilik lahan.

Warga berharap, para pihak pelaksana proyek memberikan bantuan dan kompensasi atas kerugian yang mereka alami.

“Kami berharap ada bantuan nantinya untuk mengganti seluruh pohon yang mati ini. Kebun ini adalah salah satu sumber penghasilan utama kami,” tuturnya.

Exit mobile version