TANJUNGPINANG,- – Meski dianugerahi sebagai kota yang berhasil mengelolah sampah dan pengelolahan lingkungan melalui penghargaan Adipura, namun permasalahan sampah di Kota Tanjungpinang masih belum terselesaikan.
Sejumlah titik, seperti di jalan ganet hingga siang ini sampah masih terlihat berserakan hingga ke bahu jalan. Sementara piala Adipura diarak dari bandara Raja Haji Fisabilillah menuju gedung gong-gong tepi laut, Selasa (15/1/2018).
Salah seorang warga ganet yang namanya enggan disebut mengatakan, masalah sampah ditempat tersebut tak kunjung selesai, “orang-orang selalu membuang sampah disini, bahkan membuang sampah hingga ke bahu jalan. Dan ini tidak ada perhatian dari petugas kebersihan,” katanya kepada media ini, Selasa (15/1).
Ia pun berharap peraihan penghargaan Adipura yang diterima Pemko Tanjungpinang seharusnya dapat disejalankan dengan penataan kebersihan lingkungan.
Senada dengan hal yang sama, Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat Air Lingkungan dan Manusia (LSM ALIM), Kherjuli menilai bahwa peraihan penghargaan Adipura Tanjungpinang sudah layak sebagai kota bersih.
Dikatakannya, pemberian penghargaan Adipura tidak semata-mata hanya dilihat dari aspek kebersihan sampah, bahwa ada aspek lain seperti ekologi udara, tanah dan air, katanya.
“Menilai prestasi Adipura itu dilihat dari beberap aspek ekologi. kita, Tanjungpinang jika dilihat dari ekologi udara itu tidak ada masalah, evolusi udara kita bersih hal itu berdasarkan BMKG. Selanjutnya, jika berdasarkan ekologi air, kadar air di Tanjungpinang juga bersih tidak pernah tercemar. Begitu juga tentang kondisi tanah kita”, paparnya.
(Beto)
