Indeks

Kepri Jadi Pilot Projek, Wamenko Polkam RI Launching Sisa Stockpile Bijih Bauksit Rp 1,4 T

Wamenko Polkam RI Lodewijk Freidrich Paulus memimpin kegiatan launching stockpile bijih bauksit di Kepri, turut dihadiri Wakajagung RI dan jajaran serta instansi terkait.F-Istimewa

TANJUNGPINANG, Radarsatu.com – Wakil Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Wamenko Polkam) RI Lodewijk Freidrich Paulus secara resmi melaunching sisa stockpile bijih bauksit sebanyak 4,25 juta metrik ton untuk wilayah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), pada Senin (28/07) Pagi, di Kawasan Tanjung Mocoh, Kelurahan Dompak, Kota Tanjungpinang.

Peluncuran tersebut secara teknis di eksekusi melalui Dukungan Elemen Satuan Kerja (DESK) Penerimaan Devisa Negara (PDN). Wamenko Polkam Lodewijk Fredrich Paulus mengatakan, stokcpile bauksit tersebut sebelumnya disita sebagai aset kekayaan negara.

“Potensi penerimaan devisa negara sekitar Rp1,4 triliun,” ujar purnawiran jendral bintang tiga TNI tersebut.

Kegiatan seremonial yang disejalankan press release tersebut, Wamenko Lodewijk mengapresiasi kolaborasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah di Kepri, sehingga aset negara yang sempat terbengkalai 11 tahun itu, kini bisa dimanfaatkan untuk menambah devisa negara.

“Karena terbiar cukup lama kena hujan dan panas secara kualitas stokcpile bauksit ini tentunya memiliki kandungan mineral yang berkualitas untuk diolah lebih lanjut melalui smelter,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Sekretaris Jendral DPP Partai Golkar ini mengungkapkan, keberhasilan eksekusi stockpile bauksit di Kepri itu kedepannya akan menjadi pilot project dalam penanganan kasus tambang serupa di daerah lainnya di Indonesia.

Ditempat yang sama Sekretaris Jaksa Agung Muda Intelijen (Sesjam Itel) Kejagung RI Sarjono Turin, mengungkapkan eksekusi itu dilatar belakangi pengusulan penyitaan aset kekayaan negara oleh Kejaksaan Tinggi (Kejati) Kepri yang berlanjut penetapan legalitas melalui putusan Pengadilan Tinggi (PT) Kepri.

“DESK PDN mengidentifikasi stockpile bauksit hasil penindakan hukum di Kepri ini memiliki nilai ekonomis yang tinggi sehingga berpotensi menghasilkan devisa bagi negara,” jelas Sarjono.

Pasca peluncuran oleh Wamenko Polkam, Tim independen yang ditunjuk Kementerian ESDM nantinya akan melakukan survei guna mengecek kualitas dan kuantitas sebenar dari stockpile bauksit tersebut.

Setelah diketahui jumlah riil dan harga, selanjutnya akan dilelang secara terbuka. Nantinya setelah pemenang lelang ditentukan, stockpile bauksit itu akan diproses menggunakan smelter untuk menghasilkan alumina yakni bahan baku untuk menghasilkan produk aluminium dan turunannya.*

Exit mobile version