ANAMBAS, radarsatu.com – Managemen RSUD Tarempa merespon kabar penutupan pelayanan poli yang sempat beredar di kalangan masyarakat.
Direktur RSUD Tarempa, Rini Gumana Cahyaasih menjelaskan rencana penutupan pelayanan poli kecuali keadaan darurat diketahuinya dari pesan berantai di aplikasi WhatsApp.
Pada pesan yang beredar itu, menyatakan alasan penutupan poli karena ada aksi solidatitas para dokter. Karena, intensif sejak bulan November tidak kunjung keluar.
Apalagi, dua dokter spesialis yakni Ade dan Silvi belum mendapat kejelasan haknya kapan dibayar.
“Saya langsung menanyakan ke dokter yang ada di Poli-Poli. Alhamdulillah tadi semua poli buka tak ada yang tutup,” ujar Rini saat dikonfirmasi sejumlah awak media, Jum’at, (24/1).
Ia membenarkan ada beberapa dokter yang mengikuti audiensi bersama Bupati Anambas untuk mencari jalan keluar ini. Adapun dokter yang hadir Kamila Arifa, Rizky Oktavian, Ade Ariantara Arsyaf, Nurnaningsih dan Rikardo Napitapulu.
Menurutnya masalah ini berawal dari belum dibayarnya intensif para dokter yang dikontrak oleh Pemkab Anambas sejak November kemarin.
“Tadi sudah dirapatkan sama pak Bupati. Untuk pembayaran intensif sudah direview Inpektorat. Kita menunggu. Ini sudah ranahnya pak Gubernur dan Kementrian Keuangan lagi memperjuangkan keuangan daerah,” kata Rini.
Sementara itu dalan pantauaan di RSUD Tarempa, tenaga medis baik dokter maupun perawat terlihat bekerja melayani pasien. Namun beberapa pintu ruangan poli penyakit dalam, poli anak ruangannya tertutup.