TANJUNGPINANG, RADARSATU.COM – Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kepulauan Riau (Kepri), Andi Agung memastikan tidak ada lagi Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) favorit di Kepri.
Ia menilai, saat ini tidak ada stigma sekolah unggulan atau favorit di Kepri karena perkembangan yang merata. Terutama untuk pendidikan lanjutan ke perjuangan tinggi.
“Kami berharap betul masyarakat Kepri tak ada lagi sekolah favorit. Semua sama saja,” katanya.
“Yang masuk perguruan tinggi bagus sudah merata. Begitu juga di Batam. Bukan hanya SMA 1 dan 3. Semuanya bisa masuk perguruan tinggi ternama,” tambah Andi Agung.
Ia menjelaskan, pada tahun ini pihaknya juga melakukan sejumlah evaluasi pada Penerima Peserta Didik Baru (PPDB). Hal itu mencegah terjadinya penumpukan pada beberapa sekolah.
Misalnya saja dengan mengoptimalkan sistem zonasi yang terus berkembang.
“Tentu ada evaluasi juga, temuan BPK. Tak boleh bertumpuk. Tahun ini kita perbaiki sistem, dengan zonasi agar tidak numpuk,” lanjutnya.
Penerimaan tersebut akan berlangsung secara online dan offline. Tergantung kondisi di daerah masing-masing.
Andi Agung mengimbau agar para orang tua tidak memaksakan anaknya untuk masuk di sekolah tertentu saja. Terlebih bila tidak sesuai dengan regulasinya.
