Provinsi Kepri Raih 2 Rekor MURI dengan Kebaya Laboh dan Kue Tepung Gomak

Provinsi Kepri Raih 2 Rekor MURI dengan Kebaya Laboh dan Kue Tepung Gomak
Provinsi Kepri meraih dua rekor Indonesia, MURI untuk pemakaian Kebaya Laboh dan Kue Tepung Gomak yang diserahkan dalam acara Halal Bihalal Provinsi Kepri,Jumat (19/4/2024) (foto yuki/radarsatu.com)

TANJUNGPINANG, RADARSATU.com – Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) meraih dua rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) pada Jumat (19/04), yaitu pemakaian kebaya laboh oleh 2.500 orang dan pembuatan kue tepung gomak.

Meskipun MURI menegaskan bahwa kedua rekor ini tidak memenuhi syarat untuk masuk dalam rekor MURI, namun mereka yakin bahwa pencapaian tersebut unik dan hanya ada di Kepri, sehingga layak diakui sebagai rekor dunia.

“Anda harus memahami bahwa kita harus menggagalkan rekor hari ini. Karena apa yang kita lihat tidak cukup untuk dicatat sebagai rekor Indonesia, tetapi harus diakui sebagai rekor dunia,” ujar Senior Customer Relation Manager MURI, Andre Purwandono.

Gubernur Kepulauan Riau, H. Ansar Ahmad, menyampaikan apresiasi kepada semua organisasi wanita yang telah berkontribusi dalam kesuksesan acara halal bihalal 2024 di gedung daerah Jl. Hang Tuah No.1, Tanjungpinang, yang diselenggarakan bekerjasama dengan pemerintah.

“Saya sangat menghargai semua organisasi di Kepri yang telah menginisiasi dan melaksanakan acara ini,” kata Gubernur Ansar Ahmad.

Selain itu, Gubernur Ansar juga mengajak masyarakat untuk menjaga dan merawat hasil dari bulan Ramadan agar tetap terpelihara dengan baik.

“Atas nama pemerintah provinsi Kepulauan Riau, saya mengucapkan permohonan maaf lahir dan batin,” tambahnya.

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (DiskopUKM) Kepri, Riki Rionaldi, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kepri, TP-PKK Kepri, dan melibatkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

“Ini adalah upaya dari Pemerintah Provinsi Kepri melalui DiskopUKM dan DWP untuk mempromosikan kebaya labuh dan kue tepung gomak. Kami ingin meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kebaya labuh dan kue tepung gomak,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *