PKS Belum Putuskan Paslon yang Diusung pada Pilkada se Kepri

PKS Belum Putuskan Paslon yang Diusung pada Pilkada se Kepri
Banyaknya beredar flyer kader PKS yang diduetkan untuk calon Pilkada, itu belum keputusan partai (ilustrasi)

TANJUNGPINANG, RADARSATU.com – Banyaknya flyer yang memasangkan kader PKS dengan figur calon kepala daerah di Kepulauan Riau (Kepri) menunjukkan bahwa kader-kader PKS menjadi incaran untuk menjadi pasangan calon wakil kepala daerah. Namun, PKS menyatakan bahwa belum ada keputusan resmi terkait hal tersebut.

Ketua Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) PKS Kepri, Hanafi Ekra, menjelaskan kepada wartawan bahwa meskipun ada banyak flyer yang memasangkan figur tertentu dengan politisi PKS di Kepri, namun partai tersebut belum mengambil keputusan resmi.

“Kami bersyukur melihat banyak flyer yang memasangkan figur tertentu dengan politisi PKS di Kepri. Nnamun kami perlu tegaskan bahwa kami di Dewan Pimpinan Tingkat Wilayah (DPTW) PKS Kepri belum mengambil keputusan resmi, sehingga komunikasi politik masih dalam tahap awal,” ungkap Hanafi Ekra, yang juga merupakan Koordinator DPTW PKS Kepri.

Beberapa politisi PKS yang sering disebut dalam flyer tersebut antara lain Suryani, Bahktiar, dan Raden Hari Tjahyono (RHT). Namun, Hanafi menegaskan bahwa terkait koalisi dan pasangan calon, PKS belum membuat keputusan resmi.

“Kami belum memutuskan apakah akan ada kader PKS yang menjadi pasangan calon kepala daerah atau wakil kepala daerah dalam Pilkada Kepri dan kabupaten/kota lainnya. Ini masih dalam tahap pembahasan dan rapat internal,” jelas Hanafi Ekra, yang juga menjabat sebagai Ketua Fraksi PKS DPRD Kepri.

Hanafi menambahkan bahwa dalam rapat kerja daerah, PKS telah mendorong anggotanya untuk mempertimbangkan maju dalam Pilkada. Namun, untuk nama-nama yang disebut dalam flyer, seperti Suryani, Bahktiar, Yusuf, dan Raden Hari Tjahyono di Batam, serta nama-nama di daerah lainnya, masih dalam tahap pembahasan.

“Nama-nama tersebut kami dorong untuk menjadi calon kepala daerah atau calon wakil kepala daerah, namun tahapannya masih panjang. Kami belum membuat keputusan resmi dan masih dalam proses diskusi,” tandas Hanafi Ekra.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *