Karang Taruna Kepri Klarifikasi Isu Pungli hingga CSR Stan UMKM Tugu Sirih

Karang Taruna Kepri Klarifikasi Isu Pungli hingga CSR Stan UMKM Tugu Sirih
Koordinator lapangan Katar Kepri, Muharoni. (Foto: Muhammad Chairuddin/radarsatu.com)

TANJUNGPINANG, RADARSATU.COM – Karang Taruna (Katar) Kepulauan Riau (Kepri) memberikan klarifikasinya terhadap kisruh Stan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Tugu Sirih Tanjungpinang.

Koordinator Stan Katar Kepri, Muharoni membantah berbagai isu yang dikaitkan dengan Katar Kepri. Mulai dari alokasi dana corporate social responsibility (CSR) hingga dugaan pungutan liar (Pungli) yang memberatkan para pedagang.

“Mungkin boleh dikatakan bersumpah tidak ada bantuan dari mana pun. Apakah APBD atau CRS. Yang didugakan semuanya tidak ada,” kata Muharoni, Minggu (24/03).

Ia menjelaskan, kegiatan bazar atau Stan UMKM di Tugu Sirih itu memang merupakan inisiatif Katar Kepri untuk menyemarakkan Ramadan tahun ini. Termasuk juga dengan berbagai permainan anak-anak yang ada di dalam kawasan Tugu Sirih.

Ia menuturkan, setidaknya terdapat 44 stan pedagang yang berada di bawah naungan Katar Kepri. Para pedagang itu tidak ada satu pun yang mengeluh sebagaimana maraknya pemberitaan belakangan ini..

“Ada Informasi, pedagang yang diambil keterangannya tidak masuk dalam Katar. Nominalnya saja berbeda. Kami ada grup, tidak ada yang keberatan,” tuturnya.

“Karena ini sudah deal dan bisa dicicil. Kita sesuaikan juga dengan pendapatannya. Silakan juga diputar dulu uangnya,” tambah pria yang akrab disapa Roni itu.

Roni membenarkan adanya kontribusi para pedagang atau pemilik permainan di kawasan tersebut sebesar Rp1 juta rupiah sebagaimana kesepakatan bersama. Namun, kontribusi itu untuk operasional seperti listrik, stan, lampu hias, dan kebutuhan lainnya.

Ia melanjutkan, penentuan biaya itu juga telah melalui diskusi dan pertimbangan lainnya agar tidak ada saling cemooh antar pedagang soal lapak stan yang lebih murah dari lapak lainnya di luar kawasan Katar.

Sementara itu, Dewan Pertimbangan Katar Kepri, Basyaruddin Idris menyebut, adanya puluhan stan di dalam kawasan Tugu Sirih itu merupakan kegiatan mandiri Katar Kepri. Sekaligus mendukung acara Kepri Ramadan Fair dari Bank Indonesia (BI) Kepri.

“Cerita CSR itu nol besar. Tak ada itu walaupun pernah kita ajukan minta tenda tapi sampai hari ini tidak ada,” ucapnya.

“Katar Kepri berinisiatif beli tenda sendiri ini dari Batam. Masalah kontribusi semua adalah kesepakatan,” sambung Basyaruddin Idris.

Ia pun menegaskan, tanggung jawab Katar Kepri hanyalah para pedagang yang ada di dalam kawasan Tugu Sirih. Sejauh ini, tidak ada dari mereka yang mengeluh pada iuran tersebut.

“Ini beda yang di jalan aspal itu. Itu gawaiannya LAM Tanjungpinang. Begitu juga parkir. Katar hanya yang di dalam,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *