Tarian Ayam Didik Wanita AU Lanud RHF Tampil Memukau di Gelaran Gawai Rakyat

Para Wanita Angkatan Udara Lanud RHF menampilkan Tarian Ayam Didik pada Gelaran Gawai Rakyat yang ditaja di Halaman Tugu Sirih Tanjungpinang. (Sumber Foto: Lanud RHF)

TANJUNGPINANG, RADARSATU.com — Dalam perayaan HUT Ke 240 Tanjungpinang, personel Pangkalan Udara (Lanud) Raja Haji Fisabilillah (RHF) ikut ambil bagian dalam perayaan HUT ke 240 Tanjungpinang.

Para Wanita Angkatan Udara Lanud RHF menampilkan Tarian Ayam Didik pada Gelaran Gawai Rakyat yang ditaja di Halaman Tugu Sirih Tanjungpinang, Sabtu (13/1/2024).

Tarian ini menceritakan tentang gerakan perlawanan melaga ayam.

Melaga ayam satu permainan tradisional orang-orang melayu itu diperankan personel Lanud RHF dengan rancak.

Tidak urung penampilan para prajurit wanita itu menimbulkan kemesraan kepada para penarinya.

Danlanud RHF Kolonel Pnb Andi Nur Abadi berharap agar personel mampu mengembangkan dan melestarikan minat kecintaan kebudayaan yang ada di daerah.

“Kolaborasi yang terjalin ini sungguh luar biasa. Para prajurit dengan sungguh-sungguh mempersembahkan tarian yang tidak hanya mempertahankan identitas Melayu, “ujarnya.

Akan tetapi sambungnya juga menampilkan  nuansa militer yang tegas, namun lembut dengan pakaian militer yang disandingkan Tanjak dan Songket.

Tarian Ayam Didik Personel Lanud RHF itu direspon antusias oleh para tamu dan undangan.

Tak urung, banyak sekali para tamu dan undangan ikut menari dan berdendang bersama penari Ayam Didik.

Artinya para personel Wanita Angkatan Udara tersebut telah berhasil menghibur masyarakat di tengah suka cita perayaan HUT Tanjungpinang tersebut.

Sebelumnya Sekda Kota Tanjungpinang, Zulhidayat menyampaikan momentum ini merupakan rangkaian kegiatan Hari Jadi ke-240 tahun Kota Tanjungpinang.

“Kemasan Gawai Rakyat berkolaborasi antara berbagai produk kuliner. Mulai dari kuliner khas daerah, dan nusantara, “ujar Zulhidayat.

Tidak hanya itu ujar Sekda, Gawai Rakyat juga  diramaikan dengan penampilan hiburan hingga pentas seni budaya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *