Tenggelam di Sungai Siak, Jasad Anak Usia 13 Tahun ditemukan di Pulau Semut

Pencarian CW (13) yang dilaporkan tenggelam di sungai Siak persisnya di depan dermaga Tuan Kadi Jalan Meranti, Kota Pekanbaru membuahkan hasil. (Foto: Pat)

PEKANBARU, RADARSATU.com – Pencarian CW (13) yang dilaporkan tenggelam di sungai Siak persisnya di depan dermaga Tuan Kadi Jalan Meranti, Kota Pekanbaru membuahkan hasil.

Tim gabungan menemukan korban di Pulau Semut, Pekanbaru, Riau, Rabu (15/11) siang, sekitar pukul 11.40 WIB, dalam keadaan sudah meninggal dunia.

Kasi Ops dan Siaga Basarnas Pekanbaru, Benteng Hilton Telaumbanua, SE menjelaskan, jasad korban langsung dievakuasi ke darat dan dibawa ke rumah sakit.

“Setelah dilakukan pemeriksaan jasad korban selanjutnya diserahkan ke pihak keluarganya,” kata Benteng Hilton.

Benteng Hilton mengatakan, penemuan jasad korban hari ini sesuai prediksi dari hasil rapat tim gabungan sebelumnya.

“Kemarin pas rapat, rencana pencarian akan dilakukan di pulau semut dan hasilnya sesuai prediksi. Saat ditemukan tim gabungan, jasad korban didapati terangkut di tanaman eceng gondok,” ungkap Benteng.

Sebelumnya Kepala Basarnas Pekanbaru Budi Cahyadi mengatakan, anak ke 2 dari tiga bersaudara ini awalnya dilaporkan tenggelam pada Kamis (9/11) sore sekitar pukul 15.00 WIB.p

Korban pergi mandi ke tepian sungai Siak, yakni di depan dermaga Tuan Kadi Jalan Meranti bersama temannya. Tiba di lokasi, temannya sempat menolak ikut mandi karena derasnya arus sungai Siak. Namun, korban tetap nekad mandi.

“Saksi mengatakan korban tetap berenang dan melompat dari dermaga tuan kadi. Sementara saksi melompat dari jembatan Siak 3,” jelas Budi.

Setelah saksi melompat, lalu teman korban melihat korban hanyut dan mencoba menolong. Namun, karena arus yang deras saksi tidak dapat menolong.

“Melihat temannya tenggelam saksi langsung meminta tolong kepada warga setempat untuk mencari korban namun tidak di temukan. Kemudian, saksi lalu mendatangi Polsek Sektor Kawasan Pelabuhan (AKP) untuk membantu melakukan pencarian,” ujar Budi.

“Karena korban telah ditemukan, maka operasi SAR gabungan ini resmi ditutup,” ucap Budi. (Pat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *