Aksi Unjuk Rasa di Kantor BP Batam Ricuh, Para Demonstran Tetap Menolak Rencana Relokasi

Aksi unjuk rasa di Kantor BP Batam ricuh, para demonstran tetap menolak relokasi. (Foto: istimewa).

BATAM, RADARSATU.COM – Aksi unjuk rasa di Kantor BP Batam oleh ribuan masyarakat melayu kembali menggema. Para demonstrasi menolak rencana relokasi 16 titik kampung tua di Rempang-Galang.

Dalam orasinya, Koordinator Umum Laskar Pembela Marwah Melayu, Ori menyampaikan lima poin tuntutan mereka yang diantaranya:

1. Menolak relokasi 16 titik Kampung Tua di Rempang-Galang

2. Meminta tim terpadu membubarkan posko-posko yang telah didirikan di Rempang dan meminta aparat penegak hukum untuk menghentikan upaya intimidasi masyarakat Rempang-Galang.

3. Meminta Presiden Jokowi untuk mencopot Kepala BP Batam dari jabatannya.

4. Meminta saudara-saudara kami yang ditahan di Polresta Barelang untuk dibebaskan tanpa syarat.

5. Mohon doa dan dukungan masyarakat Indonesia atas kedzaliman penguasa dan pengusaha atas masyarakat kami di Rempang-Galang.

Kepala BP Batam, Muhammad Rudi sempat keluar menemui ribuan massa aksi di depan Kantor BP Batam. Ia mengatakan bahwa pihaknya yakni BP Batam hanya sebatas perpanjangan tangan dari Pemerintah Pusat.

Bahkan, di aksi sebelumnya, kata Rudi, ia telah mengajak perwakilan aksi untuk bertemu langsung ke Pemerintah Pusat.

“Disini kami tidak punya kewenangan. Hanya sebatas perpanjangan tangan. Di aksi lalu kita sudah sampaikan dan mengajak perwakilan warga untuk bertemu Pemerintah Pusat,” kata Rudi yang langsung meninggalkan massa aksi.

Tak lama setelah Rudi meninggalkan lokasi, aksi unjuk rasa semakin memanas. Ribuan massa melemparkan botol minuman, batu, kayu ke petugas kepolisian yang berjaga di depan kantor BP Batam.

Aksi tersebut mulai ricuh, massa berhasil masuk dan menjebol pagar BP Batam. Tampak jendela-jendela Kantor BP Batam jebol terkena lemparan batu oleh massa. Kepolisian setempat membalas dengan gas air mata dan semprotan dari water canon. Massa aksi berhamburan di kantor BP Batam dan masih berlangsung hingga berita ini dilaporkan. (Red)

Editor: Riandi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *