SMP Negeri 2 Siantan Gelar Lomba Syahril Qur’an

Para siswa SMP Negeri 2 Siantan membawakan Shalawat dihadapan Kepala Sekolah dan para guru. (Foto: Gunawan).

ANAMBAS, RADARSATU.COM – SMP Negeri 2 Siantan yang berada Kecamatan Siantan menggelar Lomba Syahril Qur’an antar Kelas dengan tema ‘Tentang Sholat’, Jumat (19/3/2022).

Kegiatan yang digelar ini merupakan program ekskul keagamaan SMP Negeri 2 Siantan di bawah binaan guru Agama, Artita dan Fahrani.

Kepala Sekolah SMP 2 Siantan, Karyono mengatakan, perlombaan ini digelar dalam rangka memperingati Isra’ Mi’raj.

“Peringatan Isra’ Mi’raj ini mengalami pemunduran waktu, karena sebelumnya pemerintah menetapkan pembelajaran daring. Oleh karena itu sekrng baru sempat kita laksanakan,” katanya.

Lomba ini juga bertujuan untuk melatih kemampuan para siswa agar berani tampil bahwa shalat adalah ibadah yang sangat penting.

“Maka dari itu, saya yakin para siswa yang shalatnya baik, maka perilaku dan disiplinnya tentu akan lebih baik,” jelasnya.

Perlomban program ekskul keagamaan ini diikuti oleh remaja pada usia sekolah yang dinilai dapat meningkatkan kemampuan mereka sekaligus membantu melaksanakan tugas perkembangan remaja.

“Salah satu perlombaan yang bermanfaat untuk remaja adalah Syarhil Qur’an. Syarhil Qur’an adalah pertunjukan seni islam bagaimana cara mentadaburi Al-Qur’an dengan keindahan yang dibawakan

Syarhil Qur’an adalah bidang musabaqah yang mengungkapkan isi kandungan Al-Qur’an dengan cara menampilkan bacaan, puitisasi/terjemahan dan uraian yang menjelaskan kesatuan-kesatuan yang diterjemahkan.

Penampilan Syarhil Qu’ran dilakukan oleh tiga orang dalam satu grup dengan tugas masing-masing yang saling mendukung. Pelaku atau unsur, yang masing-masing memiliki istilah sendiri sesuai campur tangan, yaitu: pensyarah, qari atau qariah, dan saritilawah.

Yunita Rahmadanis bertindak sebagai salah satu juri juga mengatakan bahwa dirinya sangat senang, dalam kegiatan ini terlihat bakat-bakat para siswa yang luar biasa. Baik dari segi pidato, tilawah, maupun saritilawah.

Ia berharap, kegiatan ini bisa menjadi sarana healing ataupun penyembuhan bagi siswa yang terdampak loss learning akibat pandemi COVID-19. Sehingga tujuan pendidikan yang diharapkan ini dapat tercapai walau pun saat ini kita masih dihantui oleh pandemi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *