Indeks

Desa Telaga Kecil Peringati Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW

H, Sardian menyampaikan tentang Isra Mi'raj kepada warga desa telaga kecil (Foto: Gunawan)

ANAMBAS, RADARSATU.COM – Pengurus Masjid Nurul Iman Desa Telaga Kecil menggelar kegiatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW dengan menghadirkan penceramah dari Kabupaten Anambas H. Sardian, Rabu (2/2/2022) malam.

Mulai dari dewasa, remaja hingga anak-anak tampak antusias dan berbondong-bondong datang ke lokasi untuk menyaksikan momentum peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW tersebut.

Dalam ceramahnya, betapa istimewanya ketika Allah SWT menceritakan Isra Mi’raj yang mengawali dengan kalimat tasbih dan bagaimana Allah menciptakan langit dan bumi.

Di dalam Al-Qur’an, Allah tidak mengawali ceritanya dengan kalimat tasbih, sebagaimana Allah menceritakan telah menciptakan Nabi As.

“Begitu pula Allah ingin menenggelamkan umat Nabi Musa di lautan merah, sedngkan umat Nabi Luth dengan banjir, gempa bumi dan tsunami habis ditelan perut bumi,” ujarnya.

Kemudian, Allah menceritakan tentang Isra Mi’raj yang telah mempertaruhkan kesuciannya dalam rangka kesempurnaan tentang Isra Mi’raj Nabi Muhammad Rasulullah SAW.

“Supaya kita menjadi orang yang beriman, Rasulullah SAW berpesan, jika kita ingin hidup berbahagia harus dengan ilmu yang disebut dengan ilmu teknologi,” katanya.

Sardian juga mengingatkan kepada seluruh warga Desa Telaga Kecil, jika ingin sukses dunia hingga akhirat maka ikuti jejak Rasulullah SAW.

“Pernah gak Allah minta pajak selama kita hidup di dunia. Misalkan Rp.10.000 satu bulan, seandainya Allah minta pajak satu tahun 12 bulan 50 tahun umur kita x 12 bulan berapa duitnya semua itu perlu kita bayangkan belum lagi yang lainnya, masa allah.

“Lanjutnya lagi lantas Allah diperlihatkan SAW diperlihatkan lagi suami yang suka memukul kepalanya pecah, lalu malaikat Jibril menjawab ini lah umatmu wahai Rasulullah yang kerjanya memikirkan orang lain namun tidak memikirkan diri sendiri, senang melihat orang susah dan susah melihat orang senang,” katanya.

Sardian menjelaskan bahwa Makkah itu jauh dengan Masjid Haram yang berjarak 2.5 Km di dalam Bakormas. Dan  disitulah telah dikubur Muhammad Syekh Siantan anak sulung orang pertama datang ke Anambas.

Imam besar masjid Makkah Muhammad syekh Siantan yang membuat nama pulau Matak pulau Mubur yang artinya pulau harapan,sedangkan Matak singkatan dari 5 Desa Payalaman Tebang Ladan Air Asuk dan Putik makanya nama Siantan yang terdaftar ada lima.

“Orang yang pertama datang ke Anambas lima beradik laki-laki semuanya, jadi tidak ada satupun yang meninggal disini. Akan tetapi semuanya meninggal di Mekkah, makanya di namakan Siantan Kabupaten Kepulauan Anambas tepatnya di Air Nangak, kedua Siantan Lingga, Ketiga Siantan Kalimantan Barat, ke empat Siantan di Malaysia dan yang ke Lima Siantan di Makkah. Alhamdulillah saya sudah semua ke lima yang di namakan Siantan, jelasnya.

Exit mobile version