Opini  

Batam Zona Merah, Siapa yang Salah ?

Oleh :
Adjie Hardyansyah, Mahasiswa Jurusan Ilmu Administrasi Negara, Universitas Maritim Raja Ali Haji 

Jerman adalah salah satu negara yang sejauh ini dinilai berhasil dalam mengendalikan dan menangani COVID-19. Setidaknya kita dapat mengambil beberapa pelajaran berharga bagaimana negara ini mempersiapkan diri dan merespon COVID-19, termasuk di dalamnya cara mengabarkan pandemi kepada masyarakatnya. Seperti diketahui, Jerman termasuk salah satu negara di Eropa yang paling terdampak COVID-19. Negara ini pernah menempati posisi lima besar didunia  dilihat dari jumlah orang yang terinfeksi COVID-19.

Salah satu kebijakan penting yang diambil adalah menutup sekolah-sekolah dan universitas-universitas di seluruh negara bagian Jerman. Para rektor universitas pun aktif mengampanyekan pentingnya melaksanakan pembatasan fisik (physical distancing) demi mencegah sekaligus mengurangi penyebaran COVID-19. Meski demikian, Jerman memiliki tingkat kematian COVID-19 yang sangat rendah.

Untuk konteks Indonesia, pemerintah dan masyarakat perlu menempatkan kewaspadaan pada posisinya idealnya. Tidak terhitung pakar didunia yang mengingatkan kita semua pentingnya memperhatikan data saintifik sebagai pijakan dalam melangkah. Kita tidak bisa mengelak akan  realitas di mana masih ada sebagian masyarakat yang abai dan tidak peduli mengenai COVID-19. Di sisi lain, ada pula sebagian masyarakat yang selalu menyalahkan pemerintah ataupun selalu mendukung pemerintah. Entah pemerintah melakukan sesuatu yang benar ataupun salah. Semua itu, tentu tidak tepat karena sebagai warga negara yang baik sudah sepatutnya kita senantiasa berada pada posisi kritis dan ideal.

Terkhusus bagi Kota Batam, sebagai kota penyebrangan bahkan Bandar Madani Dunia dan kemarin terdapat beberapa turis luar negeri yang banyak berkunjung ke Kota Batam, ini yang menjadikan kita sebagai masyarakat untuk selalu waspada terhadap timbulnya cluster baru, asumsi terburuk adalah hadirnya pandemi di Kota Batam karna titipan pendatang yang singgah di Kota Batam, maka perlu bagi masyarakat Kota Batam untuk selalu mengedepankan pencegahan mandiri. Namun selalu menjadi hal yang sepele bagi masyarakat dan acuh tak acuh terhadap protokol kesehatan di Kota Batam bahkan masyarakat juga penuh pertanyaan apakah pandemi COVID-19 ini ada atau hanya penyakit flu biasa yang ditakutkan oleh pemerintah. Satu hal yang perlu hadir dari pemerintah adalah tentang informasi kuat terhdap perkembangan dan dampak terhadap virus tersebut, namun terlepas dari pada itu, sinergi yang baik antara pemerintah dan seluruh elemen masyarakat adalah kata kunci utama dalam upaya penanganan COVID-19 di tanah air. Tanpa adanya hal tersebut, kita semua tentu tidak mengharapkan yang ada sejauh ini akan terus-menerus terjadi. Kondisi  yang kita hadapi memang tidak mudah. Selain itu, dari sejarah pandemi yang pernah menyapa umat manusia di dunia kita dapat belajar bahwa pandemi tidak melulu soal narasi kecerobohan dan kesalahan. Di dalamnya, terdapat pula narasi solidaritas dan kemanusiaan.

Hal ini juga merupakan prasyaratan utama apabila bangsa Indonesia ingin menjadi bangsa pemenang. Bangsa pemenang adalah bangsa yang selalu mempersiapkan diri untuk menyambut tantangan dan perubahan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *