Penyelidikan Jaksa dan Polisi di BUMD Tanjungpinang : Dugaan Penyalahgunaan Keuangan dan Perampokan Dokumen

TANJUNGPINANG, RADARSATU.com – – Kejaksaan Negeri (Kejari) Tanjungpinang, Kepri, memastikan kegiatan penyelidikan terhadap dugaan penyalahgunaan pengelolaan keuangan piutang usaha dan non usaha di BUMD PT Tanjungpinang Makmur Bersama (TMB) terus bergulir.

Kendati kejadian pembobolan di kantor BUMD PT. TMB yang mengakibatkan hilangnya sejumlah berkas penting dan laptop.

“Pembobolan kantor BUMD PT. TMB menjadi kewenangan penyidik Polres Tanjungpinang melakukan penyelidikan dan mengungkap siapa pelakunya. Sementara, terkait dengan penyelidikan yang kami lakukan, tetap terus berjalan,” kata Kepala Seksi Intelijen Kejari Tanjunhpinang, Bambang Heri Purwanto di Tanjungpinang, Sabtu.

Bambang menegaskan, sampai saat ini tim penyelidikan Intel Kejari Tanjungpinang terus melakukan pemanggilan untuk permintaan keterangan terhadap pihak-pihak yang ada kaitannya dengan dugaan penyalahgunaan pengelolaan keuangan piutang usaha dan non usaha di perusahaan milik Pemkot Tanjungpinang tersebut.

“Sejauh ini, sudah ada beberapa orang yang kita panggil untuk dimintai keterangan,” ujar Bambang.

Polisi Selidiki Kasus Pencurian Laptop dan Berkas di BUMD Tanjungpinang

Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Tanjungpinang masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui identitas pelaku pencurian itu.

“Sedang dalam penyelidikan dari saksi-saksi yang terkait. Kami berupaya untuk mencari informasi terkait siapa pelaku dalam pencurian itu,” kata Kapolres Tanjungpinang, AKBP Fernando beberapa waktu lalu.

Pada Selasa (2/2) lalu, kantor BUMD Tanjungpinang dibobol perampok. Perampok membidik dokumen dan laptop.

Sang perampok disebut masuk melalui jendela depan lantai 2 kantor BUMD dan membobol ruangan Direktur Utama BUMD Fahmi yang berada di lantai 3.

Selain ruangan Fahmi, perampok juga membobol ruang pelayanan dan bagian keuangan yang berada di lantai 1.

Dari lantai 1, maling menggasak 2 unit laptop yang digunakan oleh kepala divisi keuangan dan staff keuangan untuk menyusun laporan keuangan perusahaan.

“Lalu lantai 1 di bagian pelayanan jebol, bagian keuangan jebol. 2 unit laptop hilang,” kata Sopian, Kepala Humas BUMD Tanjungpinang waktu itu.

Ia juga menuturkan, hilangnya 2 unit laptop bagian keuangan itu sangat merugikan perusahaan karena memuat data-data perusahaan.

“Laptop perusahaan yang memuat data perusahaan, uang tidak ada yang hilang karena berangkas tidak bisa dibobol,” tuturnya.

Penulis: Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *