Calon Bupati Karimun, Iskandarsyah Siap Lawan Petahana Dalam Debat Publik Tahap Tiga

Iskandarsyah

KARIMUN, RADARSATU.COM – Debat kandidat putaran ketiga pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Karimun akan digelar di Aula Hotel Aston Karimun, Sabtu (28/11/2020) sekitar pukul 20.00 WIB.

Adapun tema debat putaran ketiga yang ditetapkan oleh KPU Kabupaten Karimun adalah “Penyelarasan Pelaksanaan Pembangunan tingkat kabupaten dengan tingkat Nasional.

Sementara sub temanya adalah ketahanan dan keamanan, Sumber Daya Alam (SDA), ketenagkerjaan, budaya dan agama serta narkoba.

Mengenai hal tersebut, pasangan calon Bupati Karimun nomor urut 02, Iskandarsyah telah mempersiapkan diri dalam debat publik tersebut.

“Saya kira ini tema yang cukup menarik, kita melihat bagaimana kita sejalankan antara pusat dan daerah. Terkait dengan persiapan kami biasa-biasa aja, karena ini bagian dari yang sering kami hadapi di DPRD,” katanya.

Namun begitu, untuk memperdalam materi pada debat kali ini, Iskandarsyah mengaku tetap meminta beberapa masukan dari berbagai pihak.

“Kita juga minta masukan, termasuk dari teman-teman, baik itu dari ahli tambang, ahli agama, tokoh agama, tokoh perburuhan, dan juga terkait dengan data-data BNN, Narkoba. Itu untuk memperdalam,” ujarnya.

Iskandarsyah menjelaskan, penekanan yang akan dilakukan pada debat malam nanti adalah dengan menggoptimalisasi manajemen pengelolaan yang baik untuk kedepan.

“Penekanan nanti (SDA) ya mengoptimalisasi potensi itu. Kemarin juga teman-teman buruh memberikan dukungan pada kami ya, dari awal saya sudah bilang hubungan antara pengusaha dan buruh harus kita kuatkan,” jelasnya.

Iskandarsyah menambahkan, berkaitan pada sub tema mengenai sumber daya alam, ia menilai bahwa Karimun sejauh ini masih mengandalkan SDA untuk pendapatan asli daerah berkisar Rp 350 hinga Rp 400 miliar pertahun.

“Artinya bahwa selama ini sumber daya alam kita ini justru juga memberikan penambahan, itu lah kedepan kita desain dengan baik lagi. Baik itu dari aspek lingkungan, aspek kesejahteraan masyarakat, ya mungkin nanti bagaimana perlu kita berikan semacam komunikasi antara nelayan dan tambang,” tambahnya. (Riandi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *