Nahdlatul Ulama Kabupaten Karimun Berziarah ke Makam Cucu Nabi Muhammad SWT

KARIMUN, RADARSATU.COM – Keluarga besar Nahdlatul Ulama Kabupaten Karimun melakukan Ziarah ke Makam Sayid Umar Bin Sayid Salim Al Atas yang berada di Kecamatan Buru, Kabupaten Karimun, Jumat (30/10/2020) kemarin.

Rombongan keluarga besar Nahdlatul Ulama Kabupaten Karimun, Muslimat Nahdlatul Ulama, Ikatan sarjana Nahdlatul Ulama dan Keluarga besar Partai Kebangkitan Bangsa Kabupaten Karimun tampak berziarah di Makbaroh Sayid Umar Bin Sayid Salim Al Atas.

Pada dahulunya, Sayid Umar Bin Sayid Salim Al Atas ini merupakan sosok ulama penyebar agama islam pertama di Pulau Buru pada Abad XV yang berasal dari Arab Yaman.

Perlu diketahui, panggilan Sayid ini juga merupakan sebutan untuk para cucu-cucunya Nabi Muhammad SWT dari jalur Sayid Husein Binti Fatimah.

Saat berziarah, rombongan Nahdlatul Ulama turut didampingi Sayid Saufi Bin Mukhsin Bin Abdul Rahman Bin Umar Bin Salim Al Atas. Beliau merupakan penerus atau cucu keturunan Sayid yang masih tinggal di wilayah pemakaman tersebut.

“Alhamdulillah baru saja kita bersama keluarga besar Nahdlatul Ulama Kabupaten Karimun melangkahkan kaki di Kecamatan Buru ini untuk berziarah di makam Sayid Umar Bin Sayid Salim Al Atas yang mana masih keturunan nabi Muhammad SWT,” kata Ketua Muslimat Nahdlatul Ulama Kabupaten Karimun, Nyimas Novi Ujiani.

Nyimas Novi mengatakan, melalui ziarah ini semoga dapat menjadi acuan dalam menjalankan program Nahdlatul Ulama yang mana juga disunahkan untuk berziarah ke makam-makam para ulama.

“Kita besyukur sekali karena di Kabupaten Karimun ini khususnya di Pulau Buru ini masih ada makam ulama yang mesti kita ziarahi.
Kedatangan kami disini bermunazat kepada Allah SWT,” kata Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa itu.

Dia menambahkan, selama ini pihaknya ingin mengetahui bserta ingin berziarah ke makam para ulama, hanya saja pihaknya tidak mengetahui dimana dan letak makam itu berada.

“Selama ini kita memang ingin sekali berziarah ke makam para ulama, namun bingun harus dimana dan kemana. Jujur saja baru hari ini mendapatkan informasi bahwa ada makam ulama di pulau buru ini dan kami beramai-ramai langsung mendatanginya,” tambahnya. (Riandi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *