TANJUNGPINANG– Menumpuknya sampah di pinggiran jalan Aisyah Sulaiman, Dompak akhirnya membuat Lurah Dompak, Heri Susanto angkat bicara.
Kepada awak media ini, Heri menyebut tumpukan sampah di Jalan Aisyah Sulaiman bukanlah permasalahan baru, tapi sudah ada sejak Tahun 2013.
“Masalah sampah di jalan Aisyah Sulaiman itu mulai dari tahun 2013,” katanya, Jum’at (3/7) lalu.
Heri juga menegaskan, tumpukan sampah yang di dominasi oleh sampah bangunan itu dibuang oleh masyarakat di luar Kelurahan Dompak.
“Sampah ini bukan dari masyarakat Dompak, tapi dari luar. Sampah-sampah bangunan, buah-buahan dan sampah-sampah industri,” tegasnya.
Ia juga mengaku, selama menjabat sebagai Lurah Dompak ia telah menurunkan alat berat sebanyak 4 kali untuk membersihkan tumpukan sampah itu.
Bahkan, pada Tahun 2016, Kelurahan Dompak juga telah melakukan pemagaran dan menempatkan petugas untuk melarang masyarakat membuang sampah secara sembarangan di Jalan Aisyah Sulaiman itu, namun penjagaan terpaksa dihentikan akibat minimnya anggaran yang tersedia.
Selain itu, Heri juga mengaku heran dengan rendahnya kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah secara sembarangan.
“Di sinilah kurangnya kesadaran masyarakat kita, kita sudah pasang spanduk larangan buang sampah tapi tetap buang sampah disitu,” akunya.
Selain itu, bak sampah yang ada saat ini juga dinilai masih kurang dari kata cukup untuk menampung sampah masyarakat di Kelurahan Dompak.
“Kita sudah memiliki 2 bak sampah, di Tanjung Siambang dan Dompak lama, dan kita masih kekurangan bak sampah 2-3 bak sampah,” katanya.
Heri juga menambahkan, ia telah mengajukan penambahan bak sampah kepada Dinas Perumahan Rakyat, Permukiman, Kebersihan dan Pertamanan Kota Tanjungpinang setiap tahunnya, namun permohonan itu belum dapat direalisasikan karena belum tersedianya lahan untuk menempatkan bak sampah.
Penulis: Immanuel
Editor: Taufik
