Di Tengah Corona, Bintan Ekspor Karet Lempengan Senilai Rp34 Miliar

BINTAN,- – Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mengekspor karet lempengan senilai Rp34 miliar ke negara-negara seperti Malaysia, China, Jepang, Mintenegro, Kanada hingga USA.

Karet milik PT. Pulau Bintan Djaya (PBD) tersebut dikapalkan melalui Pelabuhan Sri Bayintan Kijang, Jumat (15/05), berjumlah sebanyak 1.824 ton.

“Kami kembali memfasilitasi sertifikasi ekspor karet lempengan asal Bintan ke berbagai negara,” kata Kepala Balai Karantina Pertanian (BKP) Kelas II Tanjungpinang, Donni Muksidayan, Sabtu (16/5).

BKP Tanjungpinang mencatat bahwa telah terjadi peningkatan permintaan karet yang diolah oleh PT. PBD di Pulau Bintan, Kepri, sebanyak 11% dibandingkan ekspor karet tahun 2019 di periode tersebut.

Dia katakan, tahun 2019 pada kuartal pertama tercatat ada 5.484 ton, sedangkan di tahun 2020 sudah 6.109 ton.

“Bahkan secara ekonomi pun ada peningkatan hingga 29%, di mana tahun 2019 nilai ekonominya Rp98,7 miliar sedangkan di tahun 2020 sudah mencapai Rp127,5 miliar,” sebutnya.

Donni Muksidayan juga menjelaskan, bahwa tren ekspor komoditas pertanian dari Tanjungpinang tidak terpengaruh meskipun ditengah pandemi COVID-19.

Pada bulan Januari 2020 ekspor karet sebanyak 463,6 ton yang nilainya Rp8,5 miliar dengan frekuensi 2 kali, bulan Februari 2.745 ton yang nilainya Rp52,7 miliar dengan frekuensi 24 kali, bulan Maret sebanyak 1.763 Ton yang nilainya Rp34 miliar dengan frekuensi 13 kali,  pada bulan April sebanyak 1.138 ton yang nilainya Rp32,4 miliar dengan frekuensi 14 kali.

Selain itu, negara tujuan ekspor tahun ini pun lebih bervariasi, bila tahun 2019 periode Januari -April negara tujuan ekspornya hanya lima negara yaitu USA, UEA, Cina, Italia dan Pakistan. Tahun 2020 ini diperiode yang sama ada 12 negara, yaitu Malaysia, Cina, Inggris, Montenegro, USA, Pakistan, Kanada, Jepang, Mesir, Turki, Brazil dan Korea Selatan.

Lanjut dia, meningkatnya kebutuhan APD dalam penanganan COVID-19 berbanding lurus dengan meningkatnya permintaan karet sebagai bahan baku pembuatan APD, salah satunya adalah sebagai bahan baku pembuatan sarung tangan.

“Karantina pertanian berkomitmen memberi pelayanan yang cepat dengan fasilitas PPK Online sehingga kebutuhan bahan baku tersebut dapat segera dipenuhi,” imbuhnya.

Peningkatan ekspor komoditas karet lempengan ini, katanya, patut pula disyukuri, karena hal ini tentu berimbas juga kepada petani karet dan pekerja pengolahan karet.

“Di tengah pandemi COVID-19 banyak lini usaha harus tutup, namun usaha di sektor pertanian tetap tumbuh karena sedang dibutuhkan sebagai penyedia bahan pangan maupun bahan baku,” pungkasnya.

(Mn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *