Mencegah Virus, Mencari Penerus

TANJUNGPINANG, — Duka lara masih menyelimuti warga Tanjungpinang. Pasalnya, mantan orang nomor satu di kota itu baru saja meninggal dunia karena penyakit yang ia derita. Kepergian ayah Syahrul membuat banyak orang terkejut dan masih menyisakan duka yang mendalam khususnya pada keluarga yang ditinggalkan.

Kini selepas kepergian Walikota Ayah Syahrul, publik sudah disuguhi kabar dan opini yang tak elok dibicarakan saat ini. Ternyata, tak mudah memang memilih diksi (bahasa) untuk bicara. Apa yang diperebutkan dalam situasi seperti saat ini ?

Harusnya, di tengah wabah corona saat ini, mereka memberi kesejukkan pada rakyat. Memikirkan bagaimana nasib mereka yang di PHK dan tidak berpenghasilan akibat dampak COVID-19, memberikan solusi bagi ketimpangan-ketimpangan kebijakan dalam penanganan dampak sosial ekonomi bagi masyarakat. Dan banyak lagi sebenarnya jeritan rakyat akibat COVID 19.

Hal inipun mendapat tanggapan dari Yandi Andrian, yang merupakan Ketua PKB Kota Tanjungpinang sekaligus orang yang pernah terlibat dalam mengantarkan almarhum Ayah Syahrul bersama Rahma menjadi Walikota dan Wakil Walikota Tanjungpinang periode 2018 – 2023.

“Sebenarnya saya tidak ingin menanggapi terkait hal ini, karena situasi saat ini terdapat 2 hal yang harusnya menjadi perhatian kita semua. Yang pertama, almarhum belum juga 40 hari meninggalkan kita. Dan kedua, situasi saat ini kita belum bebas dari wabah Covid-19 begitu juga dampak sosial ekonomi yang ditimbulkannya,” ungkap Yandi.

Menurut Yandi, saat ini pemerintah daerah masih berkutat pada wacana dalam menangani dampak sosial ekonomi akibat Covid-19.

“Bayangkan saja terkait pembagian sembako maupun paket sembako bersubsidi saja masih menyisakan masalah, apalagi soal bantuan langsung tunai (BLT) bagi masyarakat yang masih simpang siur informasinya antara eksekutif dan legislatif. Sebaiknya pemerintah hendaknya fokus terhadap persoalan ini,” ujar Yandi.

Yandi menambahkan, PKB pada prinsipnya menyadari bahwa roda pemerintahan Kota Tanjungpinang kedepan harus berjalan optimal.

“Salah satunya tentu tidak membiarkan Plt Wali Kota yang nantinya menjadi Wali Kota berjalan sendiri, sehingga diperlukan seorang wakil yang dapat mendukung pelaksanaan kerja kerja Pemerintahan di Kota Tanjungpinang,” sebut Yandi.

Yandi akui PKB Kota Tanjungpinang hanya sekedar partai pendukung walau cuma menjadi bagian dari tim pemenangan SABAR pada Pilkada 2018 lalu.

Namun, sambung Yandi, sebagai salah satu bagian dari pendukung maupun tim pemenangan almarhum Ayah Syahrul bersama Rahma, pihaknya juga menyadari bahwa PKB tidak bisa masuk terlalu jauh ke dalam ranah suksesi bursa calon wakil walikota, mengingat pada Pilkada 2018 PKB hanya Partai Pendukung bukan Partai Pengusung sebagaimana yang dimaksud didalam ketentuan perundang-undangan.

Tentunya, kata dia, dirinya juga punya beban moral untuk mengawal agar apa apa yang dijanjikan pada kampanye Pilkada 2018 dapat dilaksanakan sebaik mungkin sampai akhir jabatan.

“Kami juga merasa punya tanggung jawab kepada almarhum, agar harapan dan cita-cita almarhum bagi Kota Tanjungpinang ini dapat diwujudkan dengan baik,” pungkasnya.

Akan tetapi, pria jebolan Fakultas hukum UNIBA ini enggan berkomentar banyak soal siapa yang menurutnya layak menduduki posisi Wakil Walikota tersebut, walaupun PKB memiliki 2 kursi di DPRD Kota Tanjungpinang.

Karena sesuai mekanisme pengisian jabatan Wakil Walikota sisa masa jabatan, partai politik pengusung mengusulkan 2 nama untuk dilakukan pemilihan oleh DPRD Kota Tanjungpinang.

“Kalau soal layak tak layak, saya rasa sifatnya fleksibel ya. Tapi tentu, bagi kami indikatornya adalah sosok yang dulunya ikut serta bersama almarhum Ayah Syahrul dalam kerja-kerja pemenangan ini. Sebab bagaimanapun, kita butuh sosok yang memahami arah kebijakan dan visi misi Kota Tanjungpinang yang pernah digagas oleh almarhum, sehingga dapat bersinergi dengan Walikota Tanjungpinang nantinya. Jangan sampai Walikota ke kiri, mala Wakilnya ke kanan. Pemerintahan tidak akan berjalan efektif, jika itu yang terjadi,” tandasnya.

Saat disinggung siapa yang layak mendampingi Plt Wali Kota, Yandi enggan berkomentar jauh.

“Adapun soal siapa orangnya, saya tidak berhak menjawab itu karena sekali lagi PKB bukan partai pengusung. Kita lihat saja nantinya, siapa yang akan diajukan oleh Partai Pengusung yaitu Golkar dan Gerindra. Kalau nama nama sudah diajukan ke DPRD Kota Tanjungpinang, barulah menjadi ranahnya DPRD yang merupakan representasi Partai Politik” imbuhnya. (*)

Editor: Taufik. K

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *