Adat Resam Dipegang Kuku, Berkumpulnya Para Pujangga Melayu

 Bintan,  – Pemerintah Kabupaten Bintan melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bintan menggelar Festival Sastra Internasional Gunung Bintan di Pantai Dugong Areal Trikora, Kamis pagi (31/10). Ratusan sastrawan Melayu dari seluruh penjuru Pulau Bintan berkumpul di ajang seni Kemelayuan ini.

Persembahan Gazal, Kesenian Makyong hingga Orkes Melayu terdengar mendayu sebagai tanda pembuka acara. Sekda Bintan Drs. Adi Prihantara, MM dan seluruh undangan VVIP pun disambut dengan Pencak Silat sebagai tanda penghormatan adat dalam kebudayaan Melayu bagi tetamu pangkat yang datang.

Acara yang ditaja dengan kekentalan budaya ini bertujuan untuk melestarikan adat resam yang sarat akan nilai falsafah. Sekda Bintan sendiri bersyukur dan bangga atas pagelaran budaya ini. Dirinya menyebutkan bahwa festival sastra semacam ini sangat penting untuk dilaksanakan sesering mungkin.

“Siapa pun dan dari mana pun kita, saat ini kita memijakkan maki di tanah Melatu. Anak-anak kita yang mungkin lupa bahkan tidak tahu adat budaya sendiri. Gubahan syair pendahulu kita, fatwa pujangganya, gemulai tarian khasnya, senandung lagunya, semua kita punya. Kita mungkin lebih senang mendengarkan musik modern ketimbang melihat persembahan Makyong. Tidak salah kita mengenal perkembangan zaman, tapi jangan sampai adat resam, segala petatah-petitih kita lupakan. Kita ini kaya sekali akan budaya” terangnya.

Sementara itu, Ketua Dewan Kesenian Bintan Mustafa Abbas saat ditemui mengatakan keinginannya agar semua bentuk kesenian Melayu memiliki tempat tersendiri di semua wilayah. “Orang di luar sana begitu bangga dengan Melayu, jadi jangan sampai kita pula yang malu menunjukkan kalau kita Melayu” tambahnya.

Dalam festival ini ditampilkan beberapa tarian yang dipersembahkan oleh sangar-sanggar kebanggan Bintan. Seperti Makyong yang dipersembahkan Sanggar Warisan Makyong dan Sanggar Seni Bungsu Sakti, Tari Khas Melayu dari Sanggar Sang Nila Utama dan Tuah Pusaka, Tari Melemang dari Sanggar Bintan Penao hingga Gazal Melayu dari Sanggar Kreasi Guru.

(Mcb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *