Indeks

Golput Dikalangan Mahasiswa

Oleh : Lynda Apsari

Mahasiswa Jurusan Bahasa Inggris Universitas Maritim Raja Ali Haji

Pemikiran setiap orang mengenai pemilu tentu berbeda-beda.Beda kepala pasti beda pemikiran, begitu pula dengan sikap dan tindakan yang dilakukan. Berpartisipasi menyumbangkan suarasaat pemilu memang bukan suata hal yang diwajibkan. Namunitu merupakan sebuah hak untuk memilih.

Banyak mahasiswa yang sampai saat ini pun masih golput.Teknologi sudah sangat canggih untuk mengetahui informasi, lalu kenapa masih golput, ada apa dengan mahasiswa?. Sepertidiketahui bahwa mahasiswa adalah orang-orang yang berpendidikan. Lalu apa yang menjadi alasan mahasiswa untukgolput?.

Pertama, karena kendala TPS. Kebanyakan mahasiswa adalah mahasiswa perantauan. Mahasiswa jadi enggan dan malas untukpulang kampung hanya untuk sehari dalam pemilu ini, belumlagi biaya transfortasi yang mahal, dan belum lagi untukmahasiswa yang kampungnya jauh berapa hari baru ia sampai, dan berapa lama ia harus absen dari kuliahnya, dan berapabanyak tugas-tugasnya terbengkalai hanya untuk pemilu ini.

Kedua, mahasiswa bisa dikatakan kurang paham dengan para calon, mereka tidak tahu pribadi masing-masing calon. Bahkanada mahasiswa yang tidak tau siapa calonnya, lantas dia maumemilih siapa jika calon saja ia tak tau

Ketiga, mahasiswa kerap kali dikecewakan oleh para pemimpin yang mereka pilih. Mahasiswa kecewa apa saja yang dijanjikan oleh para pemimpin yang ia pilih tidak merealisasikanjanji-janji yang diberikan sebelum menjadi pemimpin.

Bayangkan berapa juta warga Indonesia yang berstatussebagai mahasiswa. Banyak sekali hak pilih yang sia-sia.Banyak kerugian suara jika semua mahasiswa memilih untukgolput.

Lantas bagaimana agar golput dikalangan mahasiswa dapatdiminimalisir? Tentu masih banyak cara untukmenanganinya. Perlu kiranya menyediakan fasilitas untuk para mahasiswa agar dapat memilih di TPS sekitar kampus yangmudah dijangkau, tidak memerlukan banyak biaya dan tidak menguras banyak waktu. Komitmen para calon pemimpin harusdipertegas, tak perlu banyak janji tapi realisasi itu lebih penting.Mungkin dengan beberapa solusi ini dapat menekan persentasegolput dikalangan mahasiswa.

Exit mobile version