BATAM, Radarsatu.com – Pemerintah Kota Batam melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) menggelar sosialisasi dan Focus Group Discussion (FGD) tentang transisi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) menuju Pemerintahan Digital. Acara yang dibuka oleh Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, ini bertujuan untuk mempercepat transformasi digital di seluruh perangkat daerah.
Dalam sambutannya, Wali Kota Amsakar Achmad menekankan bahwa adaptasi digital bukan lagi pilihan, melainkan keharusan. Ia menyatakan, pola kerja konvensional sudah tidak relevan lagi di era digitalisasi saat ini.
“Kita harus beralih ke metode yang memanfaatkan teknologi informasi. Digitalisasi tidak hanya sebatas alat, tetapi harus menjadi pola sikap, pola tindak, dan gaya hidup kita,” tegasnya.
Menurut Amsakar, kecepatan adaptasi adalah kunci agar pemerintah daerah tetap relevan di tengah perubahan global. “Siapa yang tidak mampu melakukan adaptasi pasti akan tersisihkan,” tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Tony S. Susanto, Ph.D., Dosen ITS Surabaya sekaligus Tim Ahli Kementerian PANRB, menjelaskan bahwa digitalisasi merupakan strategi untuk mencapai program-program prioritas kepala daerah secara efektif dengan memanfaatkan data dan teknologi. .
Sementara itu, Kepala Diskominfo Kota Batam, Rudi Panjaitan, melaporkan bahwa Kota Batam telah menunjukkan prestasi gemilang dengan meraih Indeks SPBE 3,77, menjadikannya yang tertinggi di Provinsi Kepulauan Riau dan masuk lima besar di Pulau Sumatera.
“Kami akan segera membentuk tim khusus untuk mempercepat akselerasi dan mengatasi kendala, agar tata kelola manajemen dan layanan publik dapat berjalan optimal,” tutup Rudi, menunjukkan komitmen Pemko Batam untuk terus berinovasi dalam pelayanan.
