LINGGA, Radarsatu.com – Supir bus sekolah di Kabupaten Lingga mengeluh kan terkait belum dibayarnya honor mereka selama empat bulan terakhir, sejak bulan April hingga Juli 2025.
Seorang supir bus sekolah yang enggan disebutkan namanya menceritakan kesulitan
Situasi kehidupan para supir, tetapi juga berisiko mengganggu kelancaran aktivitas pendidikan siswa yang bergantung pada layanan bus sekolah,” ucapnya ke awak media, Jumat (1/08) Pagi.
“Kami tidak bermaksud menghambat proses belajar anak-anak bersekolah, tapi kami akan tetap bekerja demi anak-anak sekolah tersebut, meski begitu hak kami sebagai supir juga harus dipenuhi,” ungkapnya.
Meskipun sudah bangun sejak subuh untuk mengoperasikan bus dan memastikan siswa-siswi sampai di sekolah tepat waktu, memang sudah jelas para supir ikut berperan mencerdaskan anak-anak bangsa, namun oleh Pemerintah Kabupaten seolah-olah jerih payah mereka tidak dihargai.
Supir bus juga mengungkapkan bahwa sejumlah rekannya sesama supir bus lainnya, bahkan terhambat untuk memperpanjang Surat Izin Mengemudi (SIM) mereka karena keterbatasan dana akibat honor yang belum dibayarkan.
Menanggapi keluhan itu, Ketua Federasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (F SPSI) NIBA Kabupaten Lingga, Christophorus Mercurius, menyatakan keprihatinannya.
Ia pun mendesak agar pemerintah daerah segera turun tangan untuk menyelesaikan permasalahan ini.
“Jangan suruh orang bekerja tapi haknya tidak diberikan. Pemerintah dan instansi terkait harus bertanggung jawab dan segera membayarkan honor para supir bus sekolah,” tegas Christophorus Mercurius.*