Komunitas Pemuda Karimun Munculkan Inovasi Teknologi Pendeteksi Berita Hoax dan Disinformasi

Tangkapan layar aplikasi AI GEMPUR, pendeteksi hoaks dan disinformasi berbasis kecerdasan buatan (AI) yang dikembangkan dalam format website ringan. F- Nov/Radarsatu.com

KARIMUN, Radarsatu.com – Di tengah derasnya arus informasi digital dan makin masifnya penyebaran hoaks serta disinformasi di internet serta media sosial.

Hadir sebuah solusi cerdas dari salah satu komunitas pemuda di Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau yang di namakan AI GEMPUR (Generator Edukasi Masyarakat Peduli Untuk Redam – Hoaks & Disinformasi).

Aplikasi ini bukan sekadar alat pendeteksi hoaks biasa, melainkan sebuah karya anak bangsa dari Kepri yang berangkat dari semangat ingin membantu negeri.

AI GEMPUR adalah sebuah aplikasi pendeteksi hoaks dan disinformasi berbasis kecerdasan buatan (AI) yang dikembangkan dalam format website ringan dan bisa digunakan secara gratis oleh seluruh masyarakat Indonesia.

Melalui teknologi AI yang dilatih menggunakan dataset lokal dan global, aplikasi ini mampu menganalisis keakuratan teks berita, tautan, maupun link gambar, hanya dengan satu kali klik.

AI GEMPUR mulai dikembangkan pada awal tahun 2025 dan resmi diperkenalkan secara daring pada bulan Juli 2025.

Meski baru dirilis, aplikasi ini sudah menarik perhatian sejumlah kalangan, ditambah latar belakang pembuatnya yang berada disalah satu daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal).

“Sangat miris saya melihat banyak orang mudah yang termakan informasi palsu baik dari berita internet terutama media sosial, bahkan bisa ribut hanya karena berita hoaks. Dari situ saya berpikir, harus ada alat yang mudah digunakan oleh siapa pun untuk memeriksa kebenaran informasi khususnya dari internet,” ungkap Putra, inisiator AI Gempur, Jumat (1/8/2025).

Disampailannya, pengguna cukup menyalin link berita, menempelkan teks yang ingin diperiksa, atau mengunggah link gambar yang mencurigakan.

“Sistem AI GEMPUR akan segera memberikan skor dan analisis singkat mengenai kemungkinan konten tersebut mengandung hoaks, disinformasi, atau telah dimanipulasi,” ujar Putra.

Ia mengatakan, seiring meningkatnya pengguna internet di Indonesia, penyebaran informasi palsu pun kian tak terbendung.

Dalam beberapa kasus, pemberitaan hoaks tidak hanya menciptakan kesalahpahaman, tetapi juga memicu konflik sosial yang berbahaya. Kebutuhan akan alat verifikasi mandiri menjadi semakin mendesak.

Untuk itu, AI GEMPUR menjawab kebutuhan tersebut. Aplikasi ini tidak hanya memudahkan masyarakat dalam memverifikasi informasi, tetapi juga menjadi bentuk literasi digital yang aktif.

Masyarakat diajak untuk menjadi pengguna yang kritis, bukan pasif terhadap arus informasi digital.

“AI GEMPUR tidak perlu diunduh atau diinstal, siapa pun bisa langsung menggunakannya melalui browser di ponsel atau komputer/laptop,” beber Putra.

Saat ini sambungnya, pengembang sedang terus melakukan update pengembangan semua fitur dan fitur lanjutan untuk mendeteksi konten deepfake, audio manipulatif, dan video palsu yang kian marak beredar.

Tentu dalam waktu singkat, AI GEMPUR menjadi simbol harapan bahwa inovasi tidak selalu harus datang dari kota besar atau institusi mapan.

Justru dari desa kecil di ujung barat Indonesia, lahir sebuah gagasan besar untuk menyelamatkan bangsa dari ancaman disinformasi.

Untuk mendukung pengembangan fitur-fitur ini, masyarakat yang ingin ikut bantu berkontribusi dapat memberikan donasi (dengan klik tombol -Dukung Kami- di dalam website GEMPUR – ai-gempur.my.id ) secara sukarela langsung melalui situs resmi.

Setiap sumbangan akan membantu AI GEMPUR tumbuh menjadi lebih kuat dan bermanfaat untuk seluruh masyarakat Indonesia.

Dan sekarang masyarakat Indonesia memiliki satu lagi senjata dalam melawan hoaks dan disinformasi.

Bukan dari luar negeri, tapi dari salah satu desa di Kepulauan Riau yang menaruh harapan besar bagi masa depan bangsa yang lebih cerdas dan berdaya.

“Gunakan sekarang dan jadilah bagian dari gerakan perlawanan terhadap berita berita hoaks dan disinformatif,” seru Putra. (nov)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *