KARIMUN, Radarsatu.com – Seorang warga Tanjung Balai Karimun, Provinsi Kepulauan Riau dilaporkan hilang pada, Minggu 29 Juni 2025.
Diketahui, pria bernama Ruslan (42) warga Sungai Pasir, Kecamatan Meral itu dikabarkan hilang setelah mencari kayu.
Kegiatan tersebut dilakukan bersama dua temannya, yakni Sulaiman (60) warga Kampung Bukit Atas, Kelurahan Baran Timur dan Muhammad Nur (63) warga Baran 1.
Ketiga nelayan itu mencari kayu di Desa Parit 3, Kecamatan Selat Gelam menggunakan pompong.
“Korban yang sempat hilang sudah ditemukan. Ketiganya ditemukan dalam keadaan selamat,” ujar Kasat Polairud Polres Karimun, Iptu Sarianto.
Dikatakannya, ketiga korban dari Karimun beragkat menuju Pulau Parit 3 untuk mencari kayu, Jumat 27 Juni 2025 sekitar pukul 21.00 WIB.
Begitu sampai di tempat tujuan pada besoknya, dari pukul pukul 08.00 WIB – 17.00 WIB, ketiganya selesai mencari kayu teki.
Setelah beristirahat sambil menunggu air pasang, sekitar pukul 21.00 WIB para korban kembali ke Baran 2, Kecamatan Meral.
Namun sekitar dua jam perjalanan terjadi cuaca ekstrem di perairan antara Desa Parit dan Karimun.
“Pukul 23.00 WIB kapal pompong korban dihantam ombak kemudian tenggelam,” tutur Sarianto.
Selanjutnya, ketiga korban berenang menggunakan styrofoam untuk menyelamatkan diri dan hanyut terbawa arus.
“2 korban atas nama Sulaiman dan Muhammad Nur berhasil ditemukan di tepi pantai Coastal Area pada, Minggu 29 Juni 2025 sekitar pukul 01.10 WIB. Keduanya langsung dibawa ke RSUD,” ucap Sarianto.
Sambungnya, Tim SAR gabungan melanjutkan pencarian satu korban lagi disekitar perairan depan Coastal Area Karimun.
Di hari yang sama dengan dua korban sebelummya, Ruslan juga berhasil ditemukan pada pukul 04.30 WIB.
“Korban yang sempat hilang diselamatkan nelayan melintas di perairan sekitar Selat Gelam. Saat ini korban telah kembali ke rumahnya,” ujar Sarianto.
Ia mengimbau kepada masyarakat Kabupaten Karimun untuk mewaspadai cuaca ekstrem.
“Terkhusus nelayan dan pengguna transportasi laut agar lebih berhati-hati. Jika tidak penting tunda dulu pelayaran. Utamakan keselamatan,” pinta Iptu Sarianto.