KARIMUN, Radarsatu.com – Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Johor Bahru, Malaysia, mendorong pelaku industri dunia pariwisata untuk tergabung dalam platform ‘Jiran Istimewa’ atau Jiwa.
Program ini mewadahi pelaku usaha pariwisata seperti hotel/resort, restoran, jasa angkutan laut (ferry), angkutan darat (taxi/rental), travel agent, beauty and welness serta tourist attraction.
KJRI Johor Bahru, Sigit S Widianto mengatakan, setiap pelaku usaha pariwisata bisa memberikan nilai tambah kepada para wisatawan asal Johor yang berkunjung ke Karimun atau sebaliknya untuk menarik eskalasi kunjungan pariwisata yang lebih masif.
“Platform ini memberikan wadah bagi pelaku usaha agar memberikan sesuatu yang khas ke wisatawan yang berkunjung. Jadi orang Johor datang ke Kepri mendapat ke khasan,” ungkap Sigit usai sosialisasi platform Jiwa di rumah dinas Bupati Karimun, Rabu (25/6/2025).
Secara rinci, ia menjelaskan keistimewaan yang diberikan sesuai dengan promosi masing – masing pelaku usaha. Tidak hanya satu arah, hal yang sama juga bisa didapat warga Kepri ketika berkunjung ke Johor.
“Hotel misalnya memberikan free drink atau upgrade kamar, hal-hal yang tidak memberatkan. Tamu datang ke restoran dan diberikan sesuatu yang hanya khusus diberikan ke warga Johor, sebaliknya juga begitu,” terangnya.
Menurutnya, Johor dan Karimun memiliki kedekatan secara historis, geografis, sosial dan budaya, maka dengan skema ini akan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan untuk kedua wilayah, sehingga berdampak pada kemajuan dan peningkatan pada sektor pariwisata.
“Industri pariwisata akan meningkat, dengan kondisi dunia yang seperti ini kerja sama antar negara tetangga dan jiran bisa semakin kita kuatkan,” jelasnya.
Sejak diluncurkan Wakil Gubernur Kepri, Nyanyang Haris Pratamura, pada 15 Mei 2025 platform promisi lintas batas negara bernama ‘Jiwa’ puluhan pelaku usaha pariwisata sudah bergabung, terdiri dari 49 hotel yang tersebar di Johor dan 30 vendor di Kepulauan Riau.
“Tentu ini sebagai langkah promosi bersama, sehingga orang tahu bisa mendapat sesuatu karena saya penduduk Johor-Kepri,” katanya.
Seementara itu, Bupati Karimun, Iskandarsyah, mengungkapkan Pemkab Karimun sangat mendukung kerja sama dalam bentuk platform ‘Jiran Istimewa’.
“Pemerintah sangat mendukung. Ini sebenarnya membantu promosi pelaku usaha pariwisata bahwa syaratnya identitas kependudukan Johor atau Kepri akan mendapat perlakuan istimewa sebagai jiran,” ucapnya.
Ia menilai, program ini akan sangat efektif menggerakan dunia pariwisata di Kabupaten Karimun. Apalagi selama ini kunjungan wisatawan mancanegara didominasi oleh turis asal negeri jiran Malaysia.
“Kami pikir sektor pariwisata akan semakin kuat dan maju, dan orang (Johor) yang datang ke Karimun sudah mendapat informasi keistimewaan apa yang dia dapat saat berkunjung, begitu juga warga kita yang akan berkunjung ke Johor,” tutupnya.