Indeks

Diduga DJ First Club Dianiaya LC Asal Vietnam, Manajemen : Itu Pengunjung Bukan LC

Tampak gedung First Club Batam.F-Egi/Radarsatu.com

BATAM, Radarsatu.com – Seorang Disc Jockey (DJ) di First Club Batam menjadi korban pengeroyokan pada, Sabtu (7/6/2025) dini hari. Beredar kabar, pelaku merupakan Warga Negara Asing (WNA) Vietnam yang bekerja sebagai Ladies Companion (LC) di First Club Batam.

Insiden tersebut terjadi saat korban bernama Stevanie yang sedang berada di sofa VIP 17 dan 18 First Club didatangi oleh salah satu dari terduga pelaku. Dengan tujuan meminta korban meminta maaf, karena sebelumnya telah terjadi kesalahpahaman.

Namun, setelah korban meminta maaf, teman-teman dari pelaku mendatangi korban sehingga pertikaian tersebut tak terelakkan lagi.

Pertikaian yang diawali dari sofa VIP 17 dan 18 bisa dihentikan oleh petugas keamanan First Club. Namun pertikaian Kembali terjadi saat korban dan pelaku sama-sama jumpa diluar First Club.

Atas kejadian tersebut, korban mengalami beberapa luka dan memar pada tubuhnya. Sehingga korban melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian.

Menanggapi pemberitaan yang beredar di media, mengenai insiden yang terjadi di First Club Batam, Direktur First Club Lian Tasrin membenarkan bahwa kejadian tersebut melibatkan salah satu DJ First Club Batam. Sementara terduga pelaku pengeroyokan bukan dari LC First Club.

“Korban merupakan DJ di First Club. Sementara orang yang aniaya korban merupakan pengunjung yang saat itu sedang berada di First Club,” kata Lian Tasrin.

Lanjutnya, peristiwa tersebut terjadi di area publik klub dan menjadi perhatian pihak kepolisian serta imigrasi.

Dalam klarifikasinya, Lian menegaskan bahwa para pengunjung yang terlibat dalam insiden tersebut bukanlah LC maupun staf yang bekerja di klub, melainkan tamu reguler yang datang sebagai pengunjung umum.

“Kami menegaskan bahwa tidak ada LC WNA yang bekerja di First Club Batam. Seluruh LC kami adalah Warga Negara Indonesia yang telah memenuhi persyaratan sesuai regulasi yang berlaku,” tegasnya.

Sebagai tempat hiburan umum, First Club Batam bersifat terbuka untuk masyarakat dan pengunjung dari berbagai latar belakang. Namun demikian, pihak manajemen menyatakan bahwa mereka tidak memiliki kewenangan maupun akses terhadap status kewarganegaraan atau pekerjaan para pengunjung, dan hanya pihak berwenang seperti Kepolisian dan Imigrasi yang dapat melakukan verifikasi atas hal tersebut.

Lian juga menyampaikan bahwa mereka akan bekerja sama sepenuhnya dengan pihak Kepolisian dan Imigrasi untuk mendukung proses penyelidikan secara terbuka dan profesional.

“Kami sangat menyesalkan kejadian ini dan telah mengambil langkah-langkah internal untuk memperkuat pengawasan serta menjaga kenyamanan dan keamanan pengunjung maupun staf kami,” ungkapnya.

First Club Batam berkomitmen menjalankan operasional hiburan yang aman, profesional, dan sesuai dengan hukum serta etika usaha. Manajemen juga mengimbau publik dan media untuk menunggu hasil penyelidikan resmi dari pihak berwenang agar informasi yang beredar tetap objektif dan berimbang.

Exit mobile version