KARIMUN, Radarsatu.com – Seratus hari Pemerintahan Kabupaten Karimun telah berlalu. Namun sejumlah permasalahan krusial masih belum terselesaikan.
Salah satu yang paling menonjol adalah, pengelolaan sampah di Tanjung Balai Karimun, khususnya di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sememal.
Kondisi TPA Sememal sangat memprihatinkan dengan banyak peralatan yang rusak dan terbengkalai tanpa ada perbaikan dari pemerintah daerah.
Ketidakjelasan pengelolaan keuangan daerah juga menjadi sorotan, dimana belum ada laporan publik yang transparan mengenai penggunaan anggaran untuk pengelolaan sampah.
Padahal, kerjasama antara pemerintah daerah dan swasta yang telah terjalin seharusnya mampu memberikan solusi yang lebih baik.
Demikian disampaikan Himpunan Pemuda dan Mahasiswa Tanjung Balai Karimun pekanbaru (HPM TBK-PKU), Jumat (30/5/2025).
Sebagai mahasiswa yang peduli dengan isu lingkungan, HPM TBK-PKU mengusulkan beberapa solusi konkrit untuk mengatasi masalah sampah di Tanjung Balai Karimun:
– Pengadaan peralatan dan teknologi yang tepat: Pemerintah daerah perlu mengadakan peralatan dan teknologi yang memadai untuk pengelolaan sampah, seperti mesin pengolah sampah dan fasilitas daur ulang.
– Pengembangan Sistem Pengelolaan Sampah yang Terintegrasi: Pemerintah daerah perlu mengembangkan sistem pengelolaan sampah yang terintegrasi, mulai dari pengumpulan, pengangkutan, hingga pengolahan sampah.
– Peningkatan Partisipasi Masyarakat: Pemerintah daerah perlu meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah melalui edukasi dan pelatihan, sehingga masyarakat dapat memahami pentingnya pengelolaan sampah yang baik.
– Transparansi dan akuntabilitas: Pemerintah daerah perlu meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan daerah, sehingga masyarakat dapat memantau penggunaan anggaran untuk pengelolaan sampah.
“Pemerintah daerah dapat segera mengatasi masalah sampah di Karimun, dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup masyarakat,” harap HPM TBK-PKU.