Manajemen Maxim Karimun Akan Laporkan Oknum Sopir yang Diduga Gelapkan Uang WNA ke Polisi

Riyan Suryadi, Senior Manager Maxim Sub-divisi Tanjung Balai Karimun (kanan) memberikan keterangan kepada wartawan, Sabtu (3/5/2025).F-Kar/Radarsatu.com

KARIMUN, Radarsatu.com – Manajemen Maxim Tanjung Balai Karimun, Provinsi Kepri akan melaporkan oknum sopir berinisial RO ke polisi.

“Ini sudah ada unsur menjelekkan atau menjatuhkan citra Maxim, kami berencana melaporkannya, saat ini kami sedang persiapkan agar tidak salah langkah,” ujar Riyan Suryadi, Senior Manager Maxim Sub-divisi Tanjung Balai Karimun, Sabtu (3/5/2025).

Ia mengatakan, RO yang diduga menggelapkan uang belasan turis dari Malaysia sebesar Rp 8 juta untuk penginapan (hotel), tidak lagi aktif di Maxim Tanjung Balai Karimun.

“Dia itu sudah tidak aktif menjadi driver Maxim sejak tanggal 19 Februari 2025,” jelas Riyan.

Ia mengakui, RO sebelumnya memang terdaftar sebagai supir taxi online Maxim.
Dikarenakan banyaknya keluhan dari pelanggan, pihak manajemen memblokir akun RO.

“Banyan konsumen yang komplain, jadi kita putus kontrak menjadi driver Maxim, kita tak ada hubungan lagi, aksesnya kita tolak,” ungkap Riyan.

Ia menyayangkan adanya pihak yang diduga sengaja memanfaatkan kasus ini untuk menjatuhkan citra baik layanan Maxim di Tanjung Balai Karimun.

“Kalau kami melihat ini murni ada tendensius pihak tertentu kepada kami taxi online. Kami merasa tidak terima dari statement mereka yang terkesan menyudutkan,” kata Riyan.

Kasus tersebut bermula saat 12 orang WNA asal Malaysia tiba di Pelabuhan Tanjungbalai Karimun. Sebelumnya mereka berkenalan dengan salah seorang yang mengaku sebagai supir taxi di Karimun.

RO mengaku bisa menyiapkan fasilitas turis untuk berwisata di Karimun, termasuk pemesanan hotel dengan biaya Rp 8 juta dan transportasi Rp 3 juta.

Dalam prosesnya, terjadi kesepakatan. Para turis tersebut mentransfer uang sebesar Rp 8 juta untuk penginapan kepada RO pada saat seminggu sebelum berangkat ke Karimun.

Namun sehari sebelum rombongan berangkat dari Malaysia, RO menyampaikan kabar bahwa ia telah menghabiskan uang yang telah dikirim sebesar Rp 4 juta untuk berjudi.

Pada saat tiba di Karimun, RO mengaku kepada WNA tersebut sebagai supir taxi online di Karimun.

Ketika para turis itu menanyakan hotel tempat mereka menginap, RO tidak bisa menunjukannya. Bahkan RO meminta lagi tambahan uang untuk biaya transportasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *