KARIMUN, Radarsatu.com – Turis asing dari Malaysia gagal berwisata di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau.
Mereka yang berjumlah 12 orang tiba di Karimun pada, Jumat 2 Mei 2025 diduga menjadi korban penipuan.
Rombongan turis asal Perak tersebut sebelumnya berkenalan dengan seseorang berinisial RO yang mengaku sebagai supir taksi di Karimun.
Kepada belasan turis itu, pria tersebut mengaku bisa menyiapkan fasilitas berwisata di Karimun, termasuk pemesanan hotel dengan biaya Rp 8 juta dan transportasi Rp 3 juta.
Seminggu sebelum berangkat ke Karimun, para turis yang sepakat dengan tawaran itu dan mentransfer uang Rp 8 juta untuk penginapan kepada RO.
“Kami mau pesan hotel sendiri awalnya, tapi dia bilang bisa dapat hotel bagus dengan harga murah,” kata Raja, seorang turis yang diduga menjadi korban penipuan, di Hotel Paradise Karimun, Jumat (2/5/2025).
Kemudian, RO memberikan kabar kepada rombongan satu hari sebelum rombongan berangkat dari Malaysia, bahwa dirinya telah menghabiskan uang sebesar Rp 4 juta untuk berjudi.
Meski menerima kabar tersebut, rombongan turis tetap berangkat ke Karimun sebagaimana rencana awal mereka.
Saat tiba di Pelabuhan Karimun, rombongan dijemput oleh RO yang ternyata seorang sopir taxi online.
Ketika para turis itu menanyakan dimana hotel tempat mereka menginap, RO tidak bisa menunjukannya.
“Dia tidak tau antar ke hotel mana. RO minta lagi tambahan uang Rp 3 juta untuk tiga mobil,” sebut Raja.
Akhirnya aksi RO terungkap disaat para sopir taksi konvensional di Pelabuhan Karimun mempertanyakan titik penjemputan turis tersebut.
Sebelumnya, telah ada kesepakatan mengenai taksi online tidak boleh menjemput penumpang di area pelabuhan.
“Saya tanya dia dari koperasi mana, ia menjawab rombongan ini teman saya,” kata Leo Patra, seorang perwakilan taksi konvensional.
Kemudian, RO dan rombongan turis sempat ditahan para supir taksi konvensional. Selanjutnya dibawa ke Polsek Kawasan Pelabuhan Polres Karimun.
Dari perwakilan taksi online Maxim yang membawahi RO akhirnya datang ke Polsek, dan memberikan jaminan penginapan bagi rombongan di Hotel Paradise Karimun.
“Peristiwa itu sangat disayangkan. Taksi online kerap melanggar kesepakatan yang telah dibuat bersama,” kata Leo.