TANJUNGPINANG, Radarsatu.com – Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau melalui Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah mendapatkan penugasan khusus dari Kementerian Usaha Mikro, Kecil, Menengah Republik Indonesia (Kementerian UMKM RI).
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Provinsi Kepri Riki Rionaldi mengatakan, penugasan khusus tersebut yaitu tugas tematik terkait rantai pasok industri.
“Dari 38 Provinsi se Indonesia hanya 7 Provinsi yang diberikan penugasan khusus, salah satunya Provinsi Kepri,” ungkap Riki Rionaldi Senin (24/03) di Tanjungpinang.
Riki menjelaskan tugas yang diberikan antara lain, bagaimana Pengusaha UMKM bisa menjadi mitra strategis dari perusahaan-perusahaan besar.
“Bahwasanya kita tahu Kepri memiliki banyak kawasan-kawasan industri yang jadi lokus pada tahun ini yaitu, Kota Batam dan Kabupaten Bintan,” ujarnya.
Namun, menurutnya tidak menutup kemungkinan akan dilakukan juga nanti di Kabupaten lainnya seperti Karimun mengingat daerah ini juga terdapat beberapa perusahaan besar.
Adapun tujuan kegiatan ini supaya Pengusaha UMKM Lokal terlibat dalam jaringan kerja perusahaan besar dengan memasok dan memproduksi hingga mendistribusikan produk yang dibutuhkan oleh perusahaan-perusahan besar tersebut.
“Istilahnya Supply Chain” tegasnya.
Riki mencontohkan sektor industri galangan kapal, yang biasanya membutuhkan peralatan penunjang seperti kain lap mesin, inilah menurutnya yang dapat dilakukan UMKM dengan menyediakannya.
Kebutuhan lainnya seperti alat sarung tangan serta berbagai Alat Pelindung Diri (APD) lainnya.
“APD kan bisa di jahit sendiri oleh UMKM, nah itulah beberapa hal yang mungkin bisa kita mintakan para Pengusaha UMKM dengan perusahaan besar asing yang ada di Batam dan Bintan,” tambahnya.
Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Kepri, lanjutnya saat ini sedang memetakan beberapa daerah, salah satunya seperti Batam karena menurutnya Batam memiliki ciri khas, yaitu sektor manufaktur (Industri Berat).
‘Untuk bahan baku memang kita tidak punya komoditasnya disini dan mereka impor dari luar. Tapi bukan berarti tidak bisa didukung oleh UMKM kan, contoh banyak juga perusahan asing yang membuat cetakan mesin (molding), nah beberapa bisa di dukung UMKM dengan membuatkan tempat rak cetakan mesin tersebut,” tambahnya mencontohkan.
Terkait bahan baku besi atau stainless steel bisa juga dikerjakan Pengusaha UMKM di Batam.
“Banyak kok yang jago ngelas tinggal minta contoh seperti apa yang penting mereka dapat kesempatan,” ujarnya.
Terkait peran Pemerintah dalam hal ini Dinas Koperasi dan UKM, menurutnya pihaknya berperan sebagai fasilitator dan pendampingan.
“Perusahaan besar itu kan punya standar selain memiliki NIB dan punya legalitas yg jelas lainnya seperti nadan hukum, laooran keuangan hingga taat membayar pajak. Karena perusahaan butuh kepastian dan keamanan,” ungkap Riki.
Kita siap memfasilitasi dan pendampingan kepada Pengusaha UMKM supaya dapat memenuhi standar-standar tertentu yang diberikan oleh perusahan tersebut.
“Mohon do’a dan dukungan, upaya kolaborasi yang sedang dikerjakan seperti pendataan, pelatihan dan inkubasi bisnis membutuhkan Entrepreneur sukses di Kepri yang dapat bergabung dan berkontribusi sebagai motifator juga mentor untuk mendukung suksesnya program ini,” harapnya.
Dengan tujuan akhir agar banyak pengusaha UMKM di Kepri tumbuh, berkembang dan naik kelas secara berkelanjutan. Membuka kesempatan banyak lapangan kerja baru dan tentunya UMKM mampu berkontribusi secara signifikan pada perekonomian Kepri dan Nasional.(Adv)