TANJUNGPINANG, radarsatu.com – Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Diskop dan UKM) Provinsi Kepri mendorong dan terus memantau keberadaan pasar/ bazar ramadhan yang tersebar di Kabupaten dan Kota Provinsi Kepulauan Riau.
Setiap momen Ramadhan, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) ikut menjamur di masyarakat. Hal itu menyusul adanya peningkatan konsumsi berbagai produk dan layanan mulai dari persiapan berbuka puasa hingga perayaan Idul Fitri.

mengatakan munculnya sejumlah lokasi pasar dan bazar Ramadhan sebagai salah satu bentuk pengembangan ekonomi.
“Jika ada pembeli pasti ada penjual, sebaliknya jika ada penjual karena ada pembeli,” katanya.
Menurut Riki Pasar atau Bazar Ramadhan meskipun hanya setahun sekali dan hanya ditemukan pada saat bulan Ramadhan saja, namun banyak hal yang membuat suasana Ramadhan menjadi kenangan yang membuatnya lebih dari sekedar berbelanja memenuhi kebutuhan.
Dirinya mencontohkan Bazar Kampoeng Ramadhan Berbenah yang terdapat di Lapangan Jl Ahmad Yani Kota Tanjungpinang.
“Dalam tiga tahun terakhir ini tidak pernah sepi pengunjung, artinya karena ini musiman dan momentum menjadi media baru untuk berjualan, yang aura dan suasananya berbeda dengan pasar biasa,” jelasnya.
Riki mengatakan, bazar ini Bazar ini diharapkan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal sekaligus memeriahkan sempena bulan suci Ramadhan.
Keberadaan bazar memberikan banyak manfaat bagi masyarakat dan pelaku usaha, khususnya dalam memenuhi kebutuhan selama Ramadhan dan menjelang Lebaran.
“Bazar ini bukan sekadar ajang jual beli, tetapi juga momentum mempererat silaturahmi dan mempermudah masyarakat mendapatkan kebutuhan Ramadhan dan Lebaran,” tambahnya.
Riki juga mengungkapkan sisi lain yang tak kalah penting bagi Pengusaha UMKM, bahwa Bazar Ramadhan sebagai ajang mempromosikan produk mengenalkan brand, dan produk inovasi baru yang dihasilkan Pengusaha UMKM.
“Lebih dari sekedar mencari omset yang setahun sekali, supaya Pengusaha UMKM kepada konsumen loyal dikenalkan varian barunya,” jelas Riki.
Bazar Kampoeng Ramadhan Berbenah di Lapangan Pamedan terlihat dipadati pengunjung pada malam ke 25 Ramadhan 1446H.F-Dok Diskop dan UKM Kepri
“Pada prinsipnya jika sudah ada kesepakatan kerjasama dan berjalan baik antar stakeholder termasuk perizinan dan lainya, saya yakin Kepala Daerah tentu mensupport karena itu pendongkrak sektor ekonomi,” ungkapnya.
Riki juga mengingatkan pentingnya kolaborasi dalam memajukan perekonomian daerah.
“UMKM adalah tulang punggung ekonomi kita. Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri, perlu sinergi, kolaborasi, dan semangat maju bersama dengan seluruh stakeholder serta kelompok masyarakat untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” tambahnya.
Riki juga mencontohkan tingginya minat para pelaku UMKM khususnya pedagang di kawasan Gurindam 12 Tepi Laut Tanjungpinang.
Bazar Kampoeng Ramadhan Berbenah di Lapangan Pamedan terlihat dipadati pengunjung pada malam ke 25 Ramadhan 1446H.F-Dok Diskop dan UKM Kepri
“Kita ingat 2023 di sekitar tugu sirih dibatasi hanya 14 hari, namun pedagang minta waktunya diperpanjang, karena bagi mereka menambah waktu akan menambah jam kunjungan,” ungkapnya.
Dikutip dari web.ui.ac.id Pengamat Fakultas Ekonomi UI, Zahra Kemala N Murad Ph.D mengatakan, peningkatan aktivitas ekonomi selama ramadhan juga memberikan dampak positif pada sektor lainnya, seperti transportasi, logistik dan jasa keuangan.
Menurut Zahra, perputaran uang saat ramadhan tidak hanya disebabkan THR tetapi didukung faktor lainnya seperti peningkatan konsumsi, zakat dan sedekah, hingga belanja peralatan dan baju lebaran.
“Kondisi ekonomi yang sangat menguntungkan saat ramadhan cukup sulit direplikasi di waktu diluar momen Ramadhan, karena penduduk Indonesia yang mayoritas muslim lebih merayakan hari raya Islam,” ungkapnya. (Adv)