Indeks

Organisasi Kemahasiswaan Cipayung Plus Tanjungpinang-Bintan Silaturahmi Dengan Kapolresta Tanjungpinang

Organisasi kemahasiswaan yang tergabung dalam Cipayung Plus Tanjungpinang-Bintan menghadiri undangan silaturahmi yang diinisiasi oleh Kapolresta Tanjungpinang, Kombes Pol Hamam Wahyudi, pada Kamis (27/2/2025) di Gedung Antan Seludang, Mapolresta Tanjungpinang. (Foto: ist)

TANJUNGPINANG, radarsatu.com – Organisasi kemahasiswaan yang tergabung dalam Cipayung Plus Tanjungpinang-Bintan menghadiri undangan silaturahmi yang diinisiasi oleh Kapolresta Tanjungpinang, Kombes Pol Hamam Wahyudi, pada Kamis (27/2/2025) di Gedung Antan Seludang, Mapolresta Tanjungpinang.

Momen ini seolah menjadi upaya merangkul mahasiswa, namun tidak luput dari sorotan tajam dan kritik pedas terkait kondisi institusi Polri dan isu-isu yang menggerus kepercayaan publik.

Ketua Umum Hima Persis Tanjungpinang-Bintan, Muhammad Zhein Noor Ramadhan, menyampaikan apresiasinya atas inisiatif Kapolresta, tetapi menekankan bahwa silaturahmi saja tidak cukup jika tidak dibarengi perbaikan nyata di lapangan.

“Kami menghargai Kapolresta yang berinisiatif membuka ruang dialog, tetapi ini baru langkah awal. Jika dialog ini hanya menjadi formalitas tanpa tindak lanjut, maka ini hanya ilusi partisipasi,” tegas Zhein.

Ia menyoroti bahwa rendahnya kepercayaan publik terhadap Polri bukan tanpa alasan. “Kita tidak bisa menutup mata terhadap kasus kekerasan aparat, penanganan hukum yang tebang pilih, dan budaya impunitas yang masih melekat. Polri tidak bisa sekadar membangun pencitraan, tetapi harus berbenah secara struktural dan membuktikan keberpihakannya pada rakyat,” tambahnya.

Ketua GMNI Tanjungpinang-Bintan, Gabriel Renaldi Hutauruk, bahkan mengingatkan agar agenda silaturahmi ini tidak disalahgunakan untuk meredam suara kritis mahasiswa yang kerap menjadi pengawal kebijakan publik.

“Kami mengapresiasi ruang diskusi ini, tetapi jangan sampai ini jadi alat untuk menjinakkan gerakan mahasiswa. Kami akan terus bersuara lantang ketika ada ketidakadilan dan kebijakan yang menyengsarakan rakyat, termasuk jika ada pelanggaran etika di tubuh Polri,” ujar Gabriel dengan nada tajam.

Ia juga menuntut kepolisian untuk lebih transparan dalam menangani kasus-kasus yang menyangkut aparatnya sendiri.

“Kami ingin tahu bagaimana Polresta menyikapi kasus-kasus pelanggaran anggota yang mencoreng nama baik institusi. Jangan ada lagi kasus yang ditutup-tutupi demi melindungi oknum,” katanya tegas.

Sementara itu, PJ Ketua Umum HMI Tanjungpinang-Bintan, Tomi Suryadi, memandang agenda ini sebagai langkah positif, tetapi menegaskan bahwa mahasiswa akan tetap mengawasi kinerja kepolisian dengan kritis.

“Silaturahmi ini penting, tetapi jangan hanya jadi simbol. Kami akan tetap menjadi mitra kritis. Kalau Polri melenceng dari tugasnya, kami yang pertama akan turun ke jalan,” ujar Tomi.

Ia juga mengingatkan Polresta untuk tidak hanya fokus pada citra, tetapi benar-benar hadir sebagai pelindung masyarakat.

“Kami mendorong Polresta untuk bertindak tegas terhadap segala bentuk kejahatan, termasuk judi online dan balap liar. Tetapi jangan sampai ketegasan itu hanya tajam ke bawah dan tumpul ke atas,” sindirnya.

Kapolresta Tanjungpinang, Kombes Pol Hamam Wahyudi, menyampaikan bahwa agenda ini menjadi wadah mempererat hubungan antara kepolisian dan mahasiswa, mengingat dirinya masih baru menjabat di Kota Tanjungpinang.

Dalam sambutannya, ia juga memaparkan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) selama dua bulan terakhir, termasuk berbagai polemik yang telah ditangani oleh Polresta.

Selain menyampaikan kondisi kota, Hamam membuka ruang dialog bagi mahasiswa untuk menyampaikan aspirasi dan pandangan mereka terkait berbagai isu sosial.

Mendengar masukan tersebut, Hamam mengapresiasi pola pikir kritis mahasiswa dan berkomitmen menjadikan masukan tersebut sebagai bahan evaluasi untuk memperkuat pelayanan kepolisian kepada masyarakat.

“Kami sangat terbuka untuk diskusi seperti ini, demi membangun Tanjungpinang yang lebih baik dan kondusif,” ujarnya dengan nada apresiasi.

Acara ini turut dihadiri Ketua DPRD Kota Tanjungpinang, Agus Djurianto, dan pejabat utama Polresta. Kegiatan ditutup dengan pembagian sembako sebagai bagian dari program Bakti Sosial Presisi.

Meski silaturahmi ini menjadi titik awal yang menjanjikan, mahasiswa menegaskan bahwa mereka tidak akan lengah. Ruang dialog yang dibuka kepolisian justru menjadi panggung bagi mahasiswa untuk terus menyuarakan kebenaran dan mengawal keadilan.

Sinergi yang terjalin hanya akan bermakna jika diiringi dengan keberanian Polri untuk berbenah dan mengutamakan kepentingan rakyat diatas segalanya.

Exit mobile version