KARIMUN, radarsatu.com – Darurat sampah di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau belum teratasi.
Sampah di tempat pembuangan sementara atau TPS terus menumpuk. Penumpukan sampah juga terjadi di depan pertokoan, swalayan dan pasar.
Selain itu, sampah juga berserakan di sepanjang jalan daerah berjuluk Bumi Berazam tersebut.
Mengatasi tumpukan sampah di sejumlah titik tersebut, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Karimun meminta bantuan para Lurah, Kamis (20/2/2025).
“Kami minta bantu Lurah-Lurah turun membersihkan sampah. Banyaknya sampah yang dibuang ke TPS sekitar 5 ton,” ujar Kabid Kebersihan DLH Karimun, Syafrianto.
Ia mengatakan, sejak petugas kebersihan mogok kerja DLH Karimun kewalahan megatasi masalah sampah.
“Kewalahan, karena petugasnya belum kerja, kalau petugas sudah mau kerja aman,” kata Syafrianto.
Sementara, Lurah Tebing, Mardiana mengatakan, pembersihan sampah dilakukam di dua wilayah.
Setelah berkumpul di Tugu MTQ Coastal Area, para lurah bergotong royong membersihkan sampa mulai dari wilayah Kecamatan Tebing, kemudian ke wilayah Kecamatan Karimun.
“Satu hari jelang berakhir Bapak Aunur Rafiq sebagai Bupati Karimun, meminta para Lurah untuk turun membersihkan sampah,” katanya.
Sambung Mardiana, dalam pelaksanannya dibantu oleh sejumlah petugas kebersihan dari dua kecamatan tersebut.
“Masing-masing petugas kebersihan yang dilibatkan diberi upah di luar dari gaji, sumber dananya berasal dari uang pribadi Bapak Aunur Rafiq,” tuturnya.
Aksi mogok kerja petugas kebersihan di bawah naungan DLH Karimun sudah hampir sepekan.
Aksi itu dipicu akibat gaji mereka selama dua bulan, yakni Januari dan Februari 2025 tidak kunjung dibayarkan.
Manumpuknya di TPS dan sepanjang jalan sangat dikeluhkan masyarakat, karena menjadi ancaman bagi kesehatan. Masyarakat meminta Pemkab Karimun segera mencari solusi agar masalah tersebut teratasi atau terselesaikan.
