Indeks

Refleksi Milad ke-78 HMI, Pjs Ketua Umum HMI Cabang Tanjungpinang-Bintan Minta Kader Persiapkan Diri Hadapi Tantangan Masa Depan

HMI Cabang Tanjungpinang-Bintan menyelenggarakan Tasyakuran Milad HMI ke-78 Tahun di Sekretariat HMI-KAHMI Tanjungpinang-Bintan menggelar diskusi dengan tema "Refleksi 78 Tahun Perjuangan HMI: Peluang dan Tantangan dalam Misi Pembangunan Daerah". (Foto: Dok. HMI Tanjungpinang-Bintan)

TANJUNGPINANG, radarsatu.com – HMI Cabang Tanjungpinang-Bintan selenggarakan Tasyakuran Milad HMI ke-78 Tahun di Sekretariat HMI-KAHMI Tanjungpinang-Bintan. Selain doa bersama kegiatan juga dilakukan diskusi.

Diskusi bersama keluarga HMI & KAHMI ini mengangkat tema “Refleksi 78 Tahun Perjuangan HMI: Peluang dan Tantangan dalam Misi Pembangunan Daerah”. Tomi Suryadi Pjs Ketum HMI Cabang Tanjungpinang-Bintan menekankan Refleksi Milad kali ini harus menjadi pendewasaan bagi kader HMI untuk meningkatkan kualitas diri dan memikir ulang sejauh mana persiapan HMI menyambut Indonesia emas 2045.

“Yang ingin saya sampaikan kepada kader bahwa masa depan itu tidak diramal melainkan diciptakan. Sekarang pertanyaannya sudah sejauh mana dan apa yang sudah dipersiapkan untuk menghadapi tantangan masa depan menyambut Indonesia emas 2045,” ujarnya.

Dia juga mengatakan bahwa hari ini kita tidak bisa berharap apa-apa terhadap negara, kebijakan negara saat ini yang menjadikan pendidikan bukan prioritas utama tidak memberikan harapan apapun untuk menunjang tercapainya generasi emas Indonesia.

“Harapan satu-satunya adalah pada diri sendiri mau menghadapi tantangan itu dan menjadi generasi emas yang di HMI kita sebut insan cita atau menerima kenyataan bahwa Indonesia tetap dengan ketertinggalannya”, pungkasnya.

Dia juga menyesalkan kebijakan pemerintah lainnya, salah satunya wacana kebijakan yang memberikan izin tambang kepada perguruan tinggi dalam revisi UU Minerba membuktikan bahwa pemerintah sudah tidak waras.

Menjadi poin penting bahwa perguruan tinggi tidak punya kapasitas di bidang pertambangan, sebagaimana disampaikan Indonesia Corruption Watch bahwa perguruan tinggi tidak mempunyai pengalaman dan kompetensi di bidang pertambangan.

Seharusnya perguruan tinggi fokus pada penyiapan sumber daya manusia ini yang lebih penting.

Kebijakan pemerintah ini membuktikan bahwa pemerintah tidak peduli terhadap kemajuan sumber daya manusia untuk menjadi negara yang maju di masa depan.

Sebagaimana kita ketahui bahwa kualitas sumber daya manusia adalah yang paling penting untuk kesiapan negara menciptakan Generasi Emas 2045.

Terakhir dia menyampaikan HMI akan mengupayakan program yang menunjang peningkatan kualitas kader. Kami bertekad mempersiapkan kader HMI untuk siap menghadapi segala tantangan masa depan dan berpartisipasi dalam pembangunan daerah.

Exit mobile version