Dampak Cuaca dan Gagal Panen, Harga Cabai di Karimun Naik

Aktivias jual beli di Pasar Puan Maimun Karimun. (Foto: Kar)

KARIMUN, radarsatu.com – Bulan Ramadhan 1446 Hijriah diperkirakan akan jatuh pada awal Maret 2025.

Namun harga kebutuhan bahan pokok di Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau mulai merangkak naik.

Salah satunya cabai. Saat ini harga cabai merah keriting yang sebelumnya Rp 80.000 per kg menjadi Rp 90.000.

Kemudian cabai rawit merah juga mengalami kenaikan dari Rp 92.000 per kg menjadi Rp 93.000.

Hal serupa juga terjadi pada cabai rawit hijau yang naik Rp 3.000 per kilogramnya. Cabai rawit hijau saat ini dijual Rp 94.000 per kg nya.

Sementara untuk harga komoditas pangan lainnya stabil, bahkan ada yang mengalami penurunan harga.

Seperti sawi hijau dari Rp 28.000 turun jadi Rp 20.000 per kg, kangkung dari Rp 20.000 kini Rp 10.000 per kg, kacang panjang Rp 18.000 menjadi Rp 15.000 per kg.

“Petani gagal panen,” kata Kabid Perdagangan Diskop UKM dan ESDM Kabupaten Karimun, Vandarones Purba, Rabu (5/2/2025).

Penyebab lain sambungnya, keterlambatan datang dikarenakan faktor kendala transportasi laut dan cuaca.

“Cabai kita datangkan dari luar daerah. Cuaca yang tidak menentu dan pasokan cabai berkurang, penyebab naiknya harga cabai,” ujar Vandarones.

Kenaikan harga cabai mulai dikeluhkan masyatakat Karimun, terutama para ibu rumah tangga.

“Kondisi keuangan saat ini sedang tidak baik-baik saja, kita harapkan pemda bisa memperbaiki kondisi ini, apalagi sebentar lagi mau puasa,” ucap Nur, warga Karimun.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *