JAKARTA, RADARSATU.COM – Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) angkat bicara soal penembakan lima orang warga negara Indonesia (WNI) oleh aparat Malaysia.
Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu RI, Judha Nugraha mengungkapkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur hingga kepolisian Malaysia.
Ia membenarkan adanya insiden itu yang menewaskan satu orang WNI dan empat lainnya luka-luka.
“Yang satu meninggal, sudah diotopsi. Empat lainnya perawatan di rumah sakit di Malaysia. Tersebar di 3 rumah sakit,” tuturnya.
Menurut Judha, pihaknya juga telah mengirimkan nota diplomatik perihal peristiwa penembakan WNI di perairan Malaysia itu.
Informasi yang ia dapatkan dari rilis kepolisian Malaysia, peristiwa itu bermula saat para WNI itu menabrak kapal APMM (Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia).
Kemudian, mereka melakukan penyerangan dengan menggunakan parang.
“Dari kronologi mereka, WNI ini nabrak kapal patroli dan lakukan penyerangan dengan parang. Posisinya di perairan Malaysia. Belum jauh dari pantai. Diduga dari Malaysia mau pulang ke Indonesia,” tuturnya.
Kemlu dan KBRI Berhasil Berkomunikasi dengan Warga Tanjungpinang yang Mengaku Disekap di Kamboja
Kendati demikian Kemlu RI akan memberikan pendampingan kepada empat WNI yang terluka dan memulangkan jenazah satu WNI itu.
Nantinya, Kemlu RI juga akan menemui kepolisian Malaysia untuk menindaklanjuti peristiwa itu.
“Kita sudah kirim Nota Diplomatik. Rabu kita akan temui mereka. Untuk yang terluka kita berikan pendampingan hukum, yang meninggal kita pulangkan jenazahnya,” kata Judha.
Sebelumnya, Kepala BP3MI Kepulauan Riau (Kepri) Kombes Pol Imam Riyadi membenarkan adanya peristiwa itu. Akan tetapi, pihaknya masih menunggu hasil penyelidikan lebih lanjut.
“Kejadiannya benar, tapi kami masih menunggu laporan hasil penyelidikan polisi Malaysia,” kata, Senin (27/01).
Dari informasi yang ia terima sejauh ini, peristiwa itu menewaskan seorang WNI. Sementara empat lainnya harus mendapatkan perawatan medis.
Satu orang WNI yang tewas itu merupakan warga Indonesia asal Aceh.
“Korban 5 satu meninggal, yang meninggal ini informasi awal warga dari Aceh,” ungkapnya.
“Atase Polri sedang berkoordinasi dengan Poloso Diraja Malaysia atas kasus ini. Untuk info lanjutan akan kita update setelah mendapat info dari KJRI,” ujarnya.