Dosen ASN di UMRAH Desak Kemendiktisaintek Bayar Tunggakan Tukin Sejak 2020

Aksi solidaritas mendukung pembayaran tukin Dosen ASN. (Foto: Chairuddin)

TANJUNGPINANG, RADARSATU.COM – Para dosen yang berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) di Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) mendesak Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) agar membayarkan tunggakan Tunjangan Kinerja (Tukin) mereka sejak 2020.

Desakan itu mereka sampaikan dalam Aksi Solidaritas di depan Gedung Satu Gurindam, Jumat (24/01).

Rektor UMRAH, Agung Dhamar Syakti mengungkapkan, sejauh ini kementerian sudah merespon. Namun, mungkin terdapat beberapa hal yang membuat perlakuan yang diterima pada dosen ASN itu berbeda.

“Kementerian sudah sangat respon. Terlambat karena mungkin fungsi dosen sedikit berbeda dengan ASN yang lain. Memang masih dikaji oleh kementerian,” ujarnya.

“Saya mewakili UMRAH berharap pemerintah segera menyelesaikan hal ini. Teman-teman juga harus tetap sabar dan tak meninggalkan profesionalismenya,” tambah Agung.

Tahun 2025, UMRAH Targetkan Punya Gedung Fakultas Kedokteran

Ia menjelaskan, aksi itu juga sebagai ikhtiar para dosen agar Tukin mereka segera dibayarkan. Terlebih penantian para dosen sudah cukup lama yakni sejak 2020 lalu. Setidaknya terdapat 338 dosen di UMRAH yang belum mendapatkan Tukin.

“Semuanya belum ada dibayarkan. Sudah lima tahun dari 2020. Besarannya bervariasi,” ujarnya.

Sementara itu, salah seorang dosen, Winata Wira menuturkan, aksi tersebut juga merupakan aksi nasional yang berlangsung di setiap daerah. Oleh sebab itu, para dosen di UMRAH juga turut menggelar aksi mendukung realisasi pembayaran tukin dosen ASN.

“Ini bagian dari respon kami terhadap aksi solidaritas yang sudah diperjuangkan di nasional. Kemudian dikomunikasikan ke dosen seluruh Indonesia,” kata Wira.

UMRAH Tanggapi Kabar Dugaan Korupsi di Gedung Gurindam 

Dosen Fakultas Ekonomi itu melanjutkan, para dosen juga mengeluhkan pembayaran itu lantaran di Kementerian lain sudah lebih dahulu terealisasi. Sedangkan bagi para dosen di bawah Kemendiktisaintek belum adanya realisasi.

“Memang sejak 2020 sudah ada regulasinya. Penantian ini sudah panjang karena dosen ASN di kementerian lain sudah lebih dahulu. Mungkin karena kami ilmu sabarnya agak lebih tinggi,” lanjutnya.

Aksi solidaritas itu ditutup dengan menyanyikan lagu “Bagimu Negeri”.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *